JAKARTA - Belum lama ini, Google meluncurkan debut besarnya untuk platform AI Generatif yang disebut dengan Gemini. Jika dilihat sekilas, Gemini tampak menjanjikan. Jadi apa itu Gemini? Yuk, kita bahas.
Apa itu Gemini?
Dalam blognya, Google mengatakan bahwa Gemini merupakan hasil upaya kolaboratif berskala besar dari berbagai tim di Google, yang dirancang untuk menjadi multimodal.
Gemini dapat membuat generalisasi serta secara lancar memahami, memadukan, dan beroperasi dengan berbagai jenis informasi, termasuk teks, kode, audio, gambar, dan video.
Gemini juga dikatakan sebagai model Google yang paling fleksibel sejauh ini, yang mampu bekerja efisien di semua lingkungan, dari pusat data hingga perangkat seluler. Gemini diluncurkan dalam tiga ukuran, yaitu:
- Gemini Ultra - model terbesar dan tercanggih Google untuk tugas dengan kompleksitas tinggi.
- Gemini Pro - model terbaik Google untuk berbagai jenis dan skala tugas.
- Gemini Nano - model terefisien Google untuk tugas yang dijalankan di perangkat.
Perbedaan Bard dengan Gemini
Meskipun tidak dijelaskan oleh Google perbedaan antara Bard dan Gemini, namun mengingat bahwa Bard menggunakan versi Gemini Pro yang telah disesuaikan untuk penalaran, perencanaan, pemahaman, dan lainnya yang lebih canggih, Gemini termasuk ke dalam model multimodal seperti GPT-3.5 dan GPT-4.
Bahkan, dalam beberapa bulan mendatang, Gemini akan tersedia di lebih banyak produk dan layanan seperti Search, Ads, Chrome, dan Duet AI.
Perbedaan Gemini dengan GPT-4
Tidak pasti mengetahui bagaimana pengguna tahu perkembangan Gemini sampai Google merilis Ultra akhir tahun ini. Namun, Google mengklaim bahwa Gemini Ultra memiliki kemampuan yang lebih baik daripada GPT-4 dari OpenAI.
BACA JUGA:
Google juga telah melakukan uji coba terhadap Gemini dan GPT-4, dan akhirnya mereka menemukan bahwa dari semua tolok ukur (teks, gambar, dan video), membuktikan kemampuan penalaran Gemini yang lebih kompleks.
Contohnya, dalam kasus pilihan ganda untuk 57 mata pelajaran (profesional dan akademik), Gemini Ultra mendapatkan skor akhir 90,04 persen, sedangkan GPT-4 mendapatkan skor 87,29 persen.
Namun terlepas dari pertanyaan apakah benchmark benar-benar menunjukkan model yang lebih baik, skor yang ditunjukkan Google tampaknya hanya sedikit lebih baik dibandingkan model OpenAI yang serupa.