Bagikan:

JAKARTA - Para pelanggan Tesla selama ini sudah cukup paham jika kendaraan perusahaan ini belum sepenuhnya menawarkan kemampuan mengemudi otonom penuh. Meskipun mode Autopilot Tesla dapat mengambil alih tugas tertentu seperti memusatkan lajur, pengemudi tetap harus menyentuh setir untuk menunjukkan kesiapan untuk mengambil alih kapan saja.

Namun, tampaknya ada mode tersembunyi yang dikenal sebagai 'Elon Mode' yang terpasang pada mobil Tesla, dan jika diaktifkan, dapat menyebabkan kecelakaan lebih banyak.

Para peneliti Jerman berhasil meretas Tesla Model 3 dengan memanipulasi sirkuit internalnya, menggunakan peralatan senilai sekitar 600 euro (Rp10,2 juta). Mereka tidak hanya dapat mengakses 'data kritis' tentang mobil tersebut, tetapi juga menemukan kode yang mengkonfirmasi adanya pengaturan ini, yang belum secara resmi diakui oleh Tesla.

Penelitian ini dilakukan oleh tiga mahasiswa doktor, yaitu Christian Werling, Niclas Kühnapfel, dan Hans Niklas Jacob, dari Technische Universität Berlin (TU Berlin). Hasil penelitian mereka dipresentasikan dalam kongres peretasan Chaos Computer Club di Hamburg, Jerman, pada Rabu, 27 Desember.

"Menggunakan serangan voltage glitching pada Tesla Autopilot, kami berhasil mendapatkan hak akses penuh pada sistem," demikian pernyataan mereka. "Serangan ini memungkinkan kami mengekstrak kode dan data pengguna secara sewenang-wenang dari sistem."

Menurut tim, 'voltage glitching' memerlukan akses fisik ke sirkuit mobil, sehingga peretasan mereka tidak dapat dilakukan secara remote. Voltage glitching melibatkan secara sengaja yang menyebabkan fluktuasi singkat dalam pasokan daya sirkuit, yang pada mobil Tesla dapat menyebabkan gangguan.

Gangguan ini memungkinkan para peretas Jerman untuk mendapatkan akses tidak sah ke data mobil dan mengekstrak data sensitif dari memori perangkat tersebut. Ini termasuk informasi pribadi tentang pengemudi seperti kontak dalam buku telepon dan janji temu kalender, serta data tentang lokasi yang dikunjungi mobil.

Namun, para ahli juga menemukan kode yang mengonfirmasi adanya pengaturan Elon Mode yang mengurangi peringatan pemantauan pengemudi. Hal ini memungkinkan pengemudi untuk mengemudi tanpa tangan, meskipun hal ini bertentangan dengan rekomendasi resmi Tesla dan berpotensi berbahaya. Belum jelas bagaimana pengemudi Model 3 dapat mengaktifkan Elon Mode ini.

Ada spekulasi bahwa Elon Mode dikhususkan untuk CEO Tesla sendiri dan beberapa pelanggan yang dipilih olehnya. Autopilot Tesla menggunakan data kamera dan sensor untuk membuat representasi dunia sekitar mobil, yang ditampilkan secara virtual di layar mobil.