<i>Gak</i> Dipergunakan Lagi, Aplikasi Kampanye Trump Dicopot Google dari Play Store
Presiden Donald Trum (Instagram @realdonaldtrump)

Bagikan:

JAKARTA - Akhir tahun 2021 jadi waktu yang buruk bagi Donald Trump. Pasalnya Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 itu tidak bisa lagi berkicau di sosial media favoritnya Twitter. 

Tak hanya Twitter, sejumlah platform media sosial lainnya juga menangguhkan akun dari Donald Trump. Terbaru Google mencopot aplikasi kampanye milik Trump dari toko aplikasi Play Store.

Menurut laporan Android Police, pihak Google menangguhkan aplikasi bernama Official Trump 2020 App dari Play Store karena sudah tidak lagi digunakan dan bekerja dengan baik.

Sebelum ditangguhkan, aplikasi yang mengkampanyekan Donald Trump sebagai presiden resmi AS ini menyediakan berita, jadwal acara, serta cara mengirimkan donasi buat kampanye. 

Aplikasi Official Trump 2020 App (The Verge)

“Atau hanya menampilkan lingkaran berputar yang menandakan pemuatan data yang terus diulang,” tulis tim Android Police, Kamis, 18 Februari.

Sementara itu, versi iOS dari aplikasi ini masih tersedia pada App Store. Yang mengagumkan, aplikasi versi iOS malah berfungsi secara optimal.

Google menjelaskan beberapa alasan yang membuat perusahaan menangguhkan aplikasi tersebut. Menurut Google, setiap aplikasi yang didistribusikan melalui toko aplikasi miliknya harus memiliki “Fungsi Minimum” sebagai bagian dari kebijakan Play Store.

“Alikasi kampanye Trump 2020 baru-baru ini berhenti bekerja dan kami sudah menghubungi pihak pengembang berulang kali agar mereka segera memperbaiki masalah tersebut,” jelas Google kepada Android Police.

Memang, ada kemungkinkan penghapusan aplikasi ini berhubungan dengan kondisi politik Amerika Serikat, seperti pemakzulan kedua Trump. Akan tetapi, penangguhan tersebut juga bisa dimaknai sebagai upaya lanjutan dari aksasa teknologi dalam membatasi aktivitas digital mantan presiden Amerika Serikat ini.

Apa pun kondisinya, tampaknya netizen bisa sedikit bernafas lebih lega. Setidaknya, berbagai unggahan dan cuitan nan kontroversial dari presiden Amerika Serikat ke-45 ini tidak akan muncul selama beberapa waktu ke depan.