Bos Ethereum Vitalik Buterin Sarankan Kolaborasi Manusia dengan AI
Pendiri Ethereum, Vitalik Buterin. (Foto; Dok. AlertaCripto)

Bagikan:

JAKARTA - Vitalik Buterin, tokoh kunci dalam dunia kripto, merespon pandangan Andresson Horowitz terkait peran teknologi di masa mendatang dan dampaknya bagi manusia. Pendiri Ethereum itu menguraikan gagasannya di postingan blog pribadinya Vitalik.eth.limo pada 27 November 2023.

Sebelumnya, Horowitz menuliskan gagasannya berjudul “The Techno-Optimist Manifesto" dalam postingan blog yang menekankan pentingnya merangkul teknologi dan pasar untuk masa depan yang lebih cerah. Manifesto ini menolak gagasan stagnasi dan menyoroti perlunya memprioritaskan kemajuan daripada mempertahankan status quo.

Vitalik Buterin mengemukakan pandangannya terhadap dampak teknologi pada kualitas hidup, kesehatan, kenyamanan, dan akses informasi dalam seabad terakhir. Meski demikian, ia menyoroti risiko tertentu yang disebabkan oleh teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) yang berpotensi mengancam keberadaan manusia.

Melansir Beincrypto, Buterin mengusulkan perspektif alternatif yang disebut "defensive acceleration" atau "d/acc". Konsep ini melibatkan percepatan teknologi tertentu yang diharapkan membuat dunia lebih aman. Ia juga menekankan perlunya membatasi atau memperlambat pengembangan teknologi yang cenderung mengkonsolidasikan kekuasaan atau menimbulkan risiko yang tidak terkendali.

Beberapa contoh teknologi "defense-favoring" yang disarankan Buterin untuk dipercepat termasuk infrastruktur tangguh dan teknologi yang tanggap terhadap pandemi. Juga termasuk enkripsi dan blockchain untuk menjaga privasi dan desentralisasi, serta alat untuk memungkinkan tata kelola yang demokratis.

Buterin memberi peringatan tentang meningkatnya otoritarianisme digital yang dapat dimanfaatkan untuk melawan oposisi atau mereka yang menentang pemerintah. Hal ini diklaim kemungkinan dikuasai oleh sejumlah besar perusahaan teknologi.

Kolaborasi Manusia dan AI

Tidak hanya itu, bos Ethereum itu menambahkan bahwa kebanyakan orang lebih suka menunda pengembangan kecerdasan buatan yang sangat canggih selama satu dekade ketimbang dimonopoli oleh satu kelompok atau perusahaan raksasa teknologi.

Khusus untuk kecerdasan buatan yang canggih, Buterin menyarankan fokus lebih pada kolaborasi antara AI dan manusia daripada sistem otonom. Peningkatan kognitif atas sistem otonom juga akan diutamakan untuk mengatasi risiko pengambilalihan oleh superintelejensi.

Bagi Buterin, manusia merupakan “bintang terang” yang mampu menghasilkan hal baik dan memetik nilai positif dari kemajuan peradaban manusia itu sendiri. Kemudian, dia juga menekankan pentingnya menggunakan teknologi, dan menyikapi secara bijak pesatnya perkembangan teknologi.