JAKARTA - Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) belum memberikan keputusan tentang proposal Exchange Traded-Fund (ETF) Bitcoin dan Ethereum yang diajukan oleh dua manajer aset, yaitu Hashdex dan Grayscale. SEC membutuhkan waktu lebih lama untuk mempertimbangkan perubahan aturan yang diusulkan oleh kedua perusahaan tersebut.
SEC telah menetapkan batas waktu baru untuk keputusan ETF Bitcoin Hashdex dan ETF berjangka Ethereum Grayscale pada 1 Januari 2024. Hashdex dan Grayscale adalah dua perusahaan yang bergerak di bidang aset digital. Keduanya telah mengajukan aplikasi ETF Bitcoin dan Ethereum ke SEC, dengan harapan dapat menawarkan produk investasi kripto yang lebih mudah dan aman kepada investor.
Namun, hingga kini SEC belum memberikan persetujuan untuk ETF kripto spot, karena khawatir tentang risiko manipulasi dan keamanan pasar. Hashdex mengajukan aplikasi ETF Bitcoin yang unik, yang tidak akan menggunakan Coinbase, salah satu platform kripto terbesar di AS, sebagai sumber harga dan spot BTC. Hashdex akan menggunakan bursa fisik di Chicago Mercantile Exchange (CME) untuk mendapatkan spot BTC.
ETF ini juga akan memiliki campuran posisi spot dan futures, yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas dan efisiensi. Hashdex mengklaim bahwa metode ini dipilih untuk "menghindari potensi manipulasi dari bursa yang tidak diatur."
BACA JUGA:
Namun, SEC mengatakan bahwa mereka membutuhkan "waktu yang cukup untuk mempertimbangkan perubahan aturan yang diusulkan dan isu-isu yang muncul di dalamnya." Oleh karena itu, SEC menunda keputusan tentang aplikasi ETF Bitcoin Hashdex.
Grayscale mengajukan aplikasi ETF berjangka Ethereum, yang akan menggunakan kontrak berjangka ETH yang diperdagangkan di CME sebagai aset dasar. Grayscale juga telah mengajukan secara terpisah untuk mengubah produk investasi mereka yang sudah ada, yaitu Grayscale Ethereum Trust (ETHE), menjadi ETF. Grayscale berharap dapat menawarkan produk investasi Ethereum yang lebih murah dan transparan kepada investor.
Di sisi lain, seorang analis ETF di Bloomberg, James Seyffart, meragukan niat Grayscale untuk meluncurkan ETF berjangka Ethereum. Seyffart menyebut strategi Grayscale sebagai "kuda troya" untuk mendapatkan pesanan 19b-4 dari SEC, yang merupakan dokumen yang diperlukan untuk meluncurkan ETF. Seyffart berpendapat bahwa jika SEC menyetujui ETF berjangka Ethereum Grayscale, hal itu akan memungkinkan Grayscale untuk menyoroti ketidakkonsistenan SEC dalam memutuskan antara futures dan spot.