ByteDance Uji Coba Fitur Paywall di Douyin untuk <i>Content Creator</i>
Douyin, TikTok di China (foto: twitter @X_Douyin)

Bagikan:

JAKARTA - Pemilik TikTok, ByteDance, sedang menguji fitur paywall untuk para kreator konten di platform video pendeknya, Douyin, di China. Hal ini diungkap sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut, ketika perusahaan itu mencari cara baru untuk mendapatkan keuntungan dari aplikasinya yang sangat populer.

Menurut sumber itu, raksasa internet China itu baru-baru ini mulai mengizinkan beberapa kreator konten dengan lebih dari 100.000 pengikut untuk menempatkan sebagian dari video mereka di belakang paywall di Douyin, aplikasi saudara TikTok di China.

"Pengguna kemudian harus membayar untuk menonton seluruh video," kata sumber tersebut. Sementara ByteDance tidak merespons permintaan komentar dari media atas laporan itu.

Paywall ini adalah fitur terbaru dalam daftar panjang fitur yang diimplementasikan oleh ByteDance untuk memonetisasi aplikasi Douyin-nya, yang kini memiliki lebih dari 800 juta pengguna. Banyak fitur baru di Douyin yang selanjutnya juga muncul di TikTok.

Media China pertama kali melaporkan fitur baru ini. Media lokal Sina menunjukkan tangkapan layar dari jendela pemberitahuan di Douyin yang memberi tahu para kreator konten bahwa ByteDance berhak atas 30% dari pendapatan mereka sebagai komisi.

Menurut Sina, konten kreator dapat menetapkan harga sendiri untuk video mereka tanpa campur tangan ByteDance. Media China lainnya, Jiupai News, melaporkan bahwa beberapa pencipta konten telah mulai mengenakan biaya 12 yuan (Rp25 ribu) untuk video berdurasi 44 menit di platform tersebut.

Douyin sudah memiliki fitur yang mengenakan biaya kepada pengguna untuk menonton acara yang dibuat secara profesional di platform tersebut