JAKARTA- Spotify, pada Kamis, 16 November memperluas kemitraannya dengan Google Cloud untuk menggunakan large language models (LLMs) guna membantu mengidentifikasi pola mendengarkan pengguna di podcast dan audiobook agar dapat memberikan rekomendasi yang disesuaikan.
Large language models yang ditenagai oleh kecerdasan buatan, seperti ChatGPT dari OpenAI dan Google Bard, dilatih menggunakan jumlah data yang besar untuk menghasilkan teks dan konten lainnya.
Google Cloud, yang dimiliki oleh Alphabet, memiliki beberapa LLMs seperti PaLM 2, Codey, Imagen, dan Chirp yang dilatih pada teks, kode, gambar, audio, dan video.
Spotify telah menjadi pengguna awal kecerdasan buatan, yang digunakan untuk algoritma rekomendasi musik satu dekade sebelumnya. Perusahaan asal Swedia ini sekarang bertujuan untuk menggunakan LLMs untuk mereplikasi hal tersebut pada konten non-musiknya, seperti podcast dan audiobook.
BACA JUGA:
Raksasa streaming musik ini telah berusaha meningkatkan pendapatan dengan memperluas berbagai format penghasil pendapatan seperti podcast dan audiobook.
"Evolusi teknologi kami selaras dengan komitmen Google Cloud untuk membangun platform terbaik untuk produk kami berjalan dan mendorong inovasi lebih lanjut dengan kemampuan generative AI yang muncul," kata Gustav Söderström, Chief Product and Technology Officer Spotify.
Dengan perluasan kemitraan Google, Spotify juga sedang mengeksplorasi penggunaan LLMs untuk memberikan pengalaman mendengarkan yang lebih aman dan mengidentifikasi konten yang berpotensi berbahaya.