Bagikan:

JAKARTA - CEO Alphabet Sundar Pichai menjadi saksi dalam sidang antimonopoli pada Selasa, 14 November. Selama persidangan, Pichai membela Google dan menepis tuduhan Epic Games.

Dari laporan Reuters, pihak Epic Games berusaha membuktikan bahwa Google menyembunyikan sejumlah bukti, termasuk komunikasi sensitif, agar posisi mereka aman selama persidangan. Tuduhan mereka dilampirkan dalam sebuah dokumen.

Dokumen ini merupakan data internal Google. Ada pesan yang mengingatkan karyawan bahwa, “Apa pun yang Anda tulis dapat ditinjau dalam penemuan hukum.” Selain itu, ada bukti obrolan dari Pichai yang meminta riwayat pesan dimatikan sehingga semua pesan akan terhapus.

Tentu saja Pichai menepis tuduhan tersebut. Saat sesi pemeriksaan oleh pengacara Google, Pichai mengatakan bahwa dia tidak pernah menyembunyikan dokumen apa pun dan hanya menggunakan label hak istimewa pada dokumen yang bersifat rahasia.

Namun, Pichai mengakui bukti pertama dari Epic saat ditanyai oleh hakim. Ia membenarkan bahwa Google memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada karyawan terkait obrolan yang relevan dengan litigasi.

Akan tetapi, aturan yang berlaku sejak tahun 2008 ini sudah direvisi menurut pernyataan Pichai. Petinggi Alphabet itu tidak menjelaskan lebih jauh kapan peraturannya direvisi dan sejak kapan peraturannya diberlakukan.

Sejauh ini, Google berupaya membantah berbagai tuduhan dari Epic Games terkait monopoli ilegal di Play Store. Kasus ini bermula saat Fortnite masuk ke Play Store dan menambahkan sistem pembayaran lewat aplikasi pihak ketiga.

Epic tidak ingin menggunakan sistem pembayaran Google dan berusaha menghindari biaya yang harus dibayarkan ke Google. Akibat dari tindakan ini, Google menghapus aplikasi mereka dari Play Store.