JAKARTA - BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, semakin serius dalam menggarap pasar aset kripto. Melalui anak perusahaannya, Ishares Delaware Trust Sponsor LLC, BlackRock telah mengajukan formulir 19b-4 ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) untuk mendaftarkan saham Ishares Ethereum Trust di bursa saham Nasdaq.
Ishares Ethereum Trust adalah Exchange Traded-Fund (ETF) yang dirancang untuk mencerminkan kinerja harga ethereum (ETH), salah satu aset kripto terbesar kedua setelah bitcoin. Trust ini akan memegang ethereum yang disimpan oleh Coinbase Custody Trust Company, salah satu penyedia layanan kustodian aset digital terkemuka.
Menurut dokumen pengajuan BlackRock, nilai aset bersih (NAB) dari trust akan dihitung setiap hari kerja berdasarkan indeks CF Benchmarks, yang mengumpulkan data perdagangan ETH dari beberapa bursa mata uang kripto terkemuka. Saham trust akan diterbitkan dan ditukarkan dalam "keranjang", yang merupakan blok besar saham yang diperdagangkan dengan ethereum.
BACA JUGA:
Menurut keterangan Bitcoin.com News, hanya pialang resmi yang diizinkan untuk membeli atau menebus keranjang ini, yang dapat membantu mengurangi volatilitas premi dan diskon yang biasanya terkait dengan dana ethereum over-the-counter (OTC).
Pengajuan ETF ethereum oleh Blackrock ini mengikuti langkah serupa yang dilakukan oleh Ark Invest, 21shares, dan Vaneck dengan SEC. Proposal ini juga muncul di tengah persetujuan SEC atas ETF berjangka berbasis ethereum dan kian santernya pembahasan tentang ETF Bitcoin belakangan ini.
Kabar tentang pengajuan ETF Ethereum dari BlackRock ini mendapat sambutan positif dari pasar kripto. Harga ethereum melonjak lebih dari 13% terhadap dolar AS pada 9 November 2023. Harga ETH naik dari $1.885 (Rp29,5 juta) ke puncak $2.135 (Rp33,4 juta) per koin sekitar pukul 19.00 WIB. Lonjakan ini menunjukkan minat yang tinggi terhadap ethereum sebagai aset investasi alternatif di tengah ketidakpastian ekonomi global.