JAKARTA - Bitcoin, mata uang kripto pertama dan terbesar di dunia, telah mengalami perkembangan signifikan dengan hadirnya seni digital di jaringan Bitcoin yang disebut Ordinal. Baru-baru ini, Ordinal Bitcoin telah mencetak sejarah baru dengan melampaui penjualan aset NFT di platform Ethereum, yang merupakan platform terpopuler untuk NFT.
Data dari cryptoslam.io menunjukkan bahwa pada Rabu, 8 November 2023, volume penjualan NFT yang menggunakan Bitcoin mencapai $17,17 juta (Rp269,9 miliar), sementara volume penjualan NFT yang menggunakan Ethereum hanya $15,77 juta (Rp248,1 miliar).
Informasi saja, NFT (Non-Fungible Token) adalah aset digital unik yang dapat merepresentasikan berbagai hal, seperti lukisan, foto, musik, game, dan sebagainya. NFT dapat dibuat, dibeli, dan dijual di berbagai platform yang menggunakan teknologi blockchain, yang merupakan sistem pencatatan terdesentralisasi dan transparan.
Sejak kemunculan NFT, Ethereum telah menjadi platform dominan untuk seni digital berbasis blockchain, dengan koleksi NFT populer seperti CryptoPunks, Bored Ape Yacht Club, Art Blocks, dan lainnya. Namun, Bitcoin juga telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam bidang NFT, dengan koleksi seperti Ordinals, $SATS, $RATS, dan lainnya.
Ordinals adalah merek NFT unik yang dibuat di blockchain Bitcoin, yang menghasilkan koleksi atau biasa disebut “inskripsi” acak yang berisi angka ordinal, seperti "ke-1", "ke-2", dan seterusnya. Ordinal telah menjadi salah satu koleksi NFT berbasis Bitcoin terbesar, dengan lebih dari 1,5 juta inskripsi yang dibuat sejauh ini.
Pada hari Rabu, Ordinals berhasil menyalip NFT Ethereum untuk pertama kalinya dalam sejarah. Hal ini didokumentasikan oleh Leonidas, pendiri Ord.io, yang merupakan platform untuk membuat dan menjelajahi Ordinals.
BACA JUGA:
“Ordinals baru saja melampaui NFT Ethereum untuk pertama kalinya. Jadi tentu saja saya harus memasukkannya ke dalam Bitcoin selamanya,” ujar Leonidas.
Selain Ordinals, koleksi NFT berbasis Bitcoin lainnya yang mencatat penjualan tinggi pada hari Rabu adalah $SATS dan $RATS, yang merupakan token yang mewakili satuan terkecil dari Bitcoin dan Rupiah, masing-masing. $SATS dan $RATS adalah token BRC-20, yang merupakan standar token yang dibuat di blockchain Bitcoin menggunakan protokol RSK, yang memungkinkan kontrak pintar di Bitcoin.
$SATS dan $RATS dapat digunakan untuk membeli NFT yang berhubungan dengan Bitcoin dan Rupiah, seperti stiker, meme, kartu, dan lainnya. Pada hari Rabu, koleksi "$SATS BRC-20 NFT" mengungguli seri Bored Ape Yacht Club, naik ke puncak grafik penjualan. Mengikuti BAYC, "$RATS BRC-20 NFTs" mengamankan posisi ketiga dalam penjualan selama 24 jam terakhir.
Penjualan NFT Bitcoin dan Ethereum selama seminggu terakhir juga menunjukkan tren yang menarik. Ethereum masih memimpin dalam penjualan mingguan, dengan mencatat kenaikan sebesar 45,66% ke level $79,61juta (Rp1,25 triliun) sejak Rabu, 1 November2023. Namun, Bitcoin juga mengalami lonjakan yang luar biasa, dengan penjualan mingguan mencapai $55,52 juta (Rp873,6 miliar), naik 661,60% dari minggu sebelumnya.
Peningkatan penjualan Ordinals Bitcoin menunjukkan bahwa Bitcoin tidak hanya sebagai aset kripto semata, tetapi juga bisa menjadi platform untuk inovasi dan kreativitas digital. Dengan teknologi seperti RSK, Bitcoin dapat menawarkan fitur dan fungsi yang sebelumnya hanya dimiliki oleh Ethereum. Dengan demikian, Bitcoin dapat bersaing dengan Ethereum dalam pasar NFT yang mengalami perkembangan pesat.