JAKARTA - Harga Ethereum (ETH) mengalami pemulihan pada akhir pekan setelah Keputusan ETF ETH ditunda hingga 8 Juli. Pada 1 Juli, ETH mencapai level tertinggi 3.520 Dolar AS (sekitar Rp57 juta), keluar dari kanal penurunan sebelumnya. Namun, ketidakpastian muncul karena SEC menunda keputusan mengenai ETF ETH spot hingga 8 Juli.
Dilansir dari CCN, peluncuran ETF Ethereum spot AS, yang awalnya direncanakan pada 2 Juli, telah ditunda. SEC mengembalikan formulir S-1 dengan komentar minor, meminta penerbit untuk mengirim ulang hingga 8 Juli. Ketua SEC, Gary Gensler, menunjukkan bahwa persetujuan mungkin akan datang pada musim panas ini. Proses berkelanjutan antara SEC dan penerbit dapat terus berlanjut, karena ini mungkin bukan pengajuan final. Persetujuan formulir S-1 merupakan tahap kedua dalam peluncuran ETF Ethereum spot. Tahap pertama melibatkan formulir 19b-4, yang disetujui SEC pada Mei.
BACA JUGA:
Sebelumnya, pada Juni, penerbit memperbarui pernyataan pendaftaran dengan biaya sponsor dan investasi awal. Misalnya, Franklin Templeton mengungkapkan biaya sponsor 0,19% dan perdagangan bebas untuk aset awal, sementara VanEck melaporkan pengurangan biaya 0,20% untuk aset pertama 1,5 miliar Dolar AS (sekitar Rp24,5 triliun). Selain itu, penerbit seperti Invesco Galaxy, Grayscale, Fidelity, dan BlackRock mengungkapkan investasi awal yang substansial untuk mendukung ETF mereka.
Sementara itu, harga Ethereum melonjak dari garis tren menurun pada 17 Mei, naik secara parabolik hingga mendekati 4.000 Dolar AS (sekitar Rp65 juta) pada 27 Mei—kenaikan 38% dari level terendahnya pada 13 Mei sebesar 2.870 Dolar AS (sekitar Rp47 juta). Namun, dalam waktu singkat setelah itu, ETH mengalami penurunan, membentuk kanal penurunan hingga mencapai 3.200 Dolar AS (sekitar Rp52 juta) pada 24 Juni.