JAKARTA - Kabar persetujuan produk investasi terkait exchange-traded fund (ETF) Solana dan XRP makin ramai diperbincangkan setelah Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menyetujui ETF Ethereum Spot pada 23 Mei lalu.
Keputusan ini memicu optimisme di pasar kripto terutama soal kehadiran ETF spot untuk kripto lain seperti XRP dan Solana (SOL). Namun, harapan tersebut tampaknya harus diredam. Raksasa perbankan global, JPMorgan, justru meragukan lampu hijau SEC untuk ETF spot kripto di luar Bitcoin dan Ethereum.
Keraguan JPMorgan tersebut disampaikan oleh Nikolaos Panigirtzoglou, Managing Director dan Global Market Strategist mereka. "Kami ragu," tegas Panigirtzoglou, dikutip dari CoinTelegraph.
"Keputusan SEC untuk menyetujui ETF ETH sudah cukup mengejutkan mengingat ambiguitas tentang klasifikasi Ethereum sebagai sekuritas atau bukan."
Panigirtzoglou menilai persetujuan ETF ETH oleh SEC sebagai keputusan yang "dipaksa". Alasannya, SEC selama ini memiliki pandangan yang lebih kuat untuk mengklasifikasikan token selain Bitcoin dan Ethereum sebagai sekuritas. Hal ini, menurutnya, akan semakin mempersulit penerimaan ETF spot untuk kripto lain seperti Solana.
Lebih lanjut, Panigirtzoglou menekankan pentingnya regulasi yang jelas dari pemerintah Amerika Serikat. "Tanpa adanya legislasi yang mendefinisikan sebagian besar kripto sebagai non-sekuritas, kecil kemungkinan SEC akan menyetujui ETF spot kripto lainnya," ujarnya.
Pandangan skeptis JPMorgan selaras dengan kontroversi yang mengiringi keputusan SEC terkait ETF ETH. Beberapa analis menduga persetujuan tersebut dipengaruhi faktor politik. Hal ini diperkuat dengan terungkapnya dokumen pengadilan yang menunjukkan investigasi formal SEC terhadap Ethereum sebagai potensi sekuritas pada tahun lalu.
BACA JUGA:
Sikap SEC Terhadap Industri Kripto
Sebelumnya, persetujuan SEC atas ETF ETH terbilang tidak terduga. Bahkan, Panigirtzoglou sendiri hanya memprediksi peluang 50% sebelum akhirnya delapan formulir 19b-4 untuk ETF ETH disetujui. Ini mengindikasikan bahwa para pelaku industri kripto, termasuk penerbit ETF ETH spot, tidak sepenuhnya yakin dengan lampu hijau dari regulator.
Sikap ambigu SEC terkait klasifikasi kripto sebagai sekuritas memperumit regulasi kripto di AS. Ketua SEC, Gary Gensler, secara konsisten menyatakan mayoritas token kripto, kecuali Bitcoin, sebagai sekuritas. Namun, ia tidak secara eksplisit menyatakan Ethereum sebagai non-sekuritas.
Keputusan atas ETF ETH, meskipun mengejutkan, bisa jadi langkah awal SEC untuk membuka pintu bagi ETF spot kripto lainnya. Namun, pandangan skeptis JPMorgan didukung oleh investigasi terhadap Ethereum dan sikap hati-hati SEC selama ini. Para investor yang berharap ETF spot untuk XRP, Solana, atau kripto lain tampaknya harus bersabar lebih lama sembari menunggu kejelasan regulasi di Amerika Serikat.