JPMorgan Ramal Harga Bitcoin Berpotensi Turun Jika ETF Disetujui Regulator
Analis JPMorgan ungkap pandangan pesimistis terkait ETF Bitcoin. (Foto; Dok. Finbold)

Bagikan:

JAKARTA - JPMorgan, salah satu bank investasi terbesar di dunia, telah memberikan pandangannya tentang dampak persetujuan ETF bitcoin oleh SEC terhadap harga bitcoin. Analis bank tersebut memperingatkan bahwa ada potensi arus keluar modal dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), produk investasi kripto terbesar, yang dapat menekan harga bitcoin.

Analis JPMorgan, Nikolaos Panigirtzoglou, membagikan pandangan negatifnya mengenai dampak harga Bitcoin apabila disetujui Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Berbeda dengan pandangan lain yang optimis pada dampak ETF Bitcoin, analis JPMorgan ini justru memperingatkan penurunan harga BTC jika SEC menyetujuinya.

Peringatan dari Nikalos Panigirtzoglou ini dibagikan di sebuah postingan di LinkedIn pada Jumat, 24 November kemarin. Dia sendiri yakin ETF Bitcoin spot bakal disetujui SEC. Peringatan jatuhnya harga BTC pasca persetujuan bukan tanpa alasan. Analis tersebut menilai penyebab penurunan harga BTC yaitu Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) yang akan melakukan transisi ke ETF Bitcoin.

Informasi saja, GBTC adalah produk investasi kripto terbesar dengan aset di bawah pengelolaan (AUM) sekitar $38 miliar atau setara Rp590 triliun. GBTC memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur terhadap bitcoin tanpa harus membeli atau menyimpannya secara langsung. Namun, GBTC sering diperdagangkan dengan diskon atau premium terhadap nilai aset bersih (NAB) bitcoin yang mendasarinya, yang mencerminkan permintaan dan penawaran di pasar sekunder.

"Argumennya adalah bahwa sejumlah besar saham GBTC telah dibeli di pasar sekunder tahun ini dengan diskon yang besar terhadap NAB untuk mengantisipasi konversinya menjadi ETF dan investor spekulatif ini akan mengambil untung setelah GBTC dikonversi menjadi ETF dan diskon terhadap NAB akan diarbitrase," jelas Panigirtzoglou. "Kami memperkirakan sekitar $2,7miliar (Rp41,9 triliun) bisa keluar dari GBTC."

Dalam hal dampak pasar, jika $2,7 miliar ini benar-benar keluar dari ruang bitcoin, maka arus keluar seperti itu tentu saja akan memberikan tekanan penurunan yang parah pada harga bitcoin. Dia pun menekankan jika dana sejumlah tersebut beralih ke ETF Bitcoin Spot, maka pasar tidak akan begitu terdampak.

"Jika sebagian besar dari $ 2,7 miliar ini bergeser ke instrumen bitcoin lainnya seperti ETF bitcoin spot yang baru dibuat setelah persetujuan SEC, yang merupakan tebakan terbaik kami, maka dampak negatif pasar akan lebih kecil. Namun demikian, keseimbangan risiko untuk harga bitcoin condong ke sisi negatifnya menurut pendapat kami karena sebagian dari $2,7 miliar ini kemungkinan besar akan sepenuhnya keluar dari ruang bitcoin," ujar analis JPMorgan itu.

Terkait