Bagikan:

JAKARTA - Bank investasi global JPMorgan memperingatkan investor soal aliran dana keluar dari Grayscale's bitcoin fund (GBTC) yang berpotensi menekan harga bitcoin dalam beberapa minggu mendatang. Hal ini terjadi setelah peluncuran Exchange Traded Funds (ETF) Bitcoin spot yang disetujui oleh regulator Amerika Serikat (AS).

Analis JPMorgan, Nikolaos Panigirtzoglou, membagikan pandangan harganya terhadap bitcoin di Linkedin pada hari Jumat pekan lalu. Ia mengatakan bahwa harga bitcoin turun lebih dari 10% sejak diluncurkannya ETF bitcoin spot pada pekan kedua bulan Januari.

"Tampaknya pengambilan keuntungan, yaitu dinamika “buy the rumour, sell the news”, terjadi dalam beberapa hari terakhir seperti yang kita khawatirkan sebelumnya," tulisnya.

Menurut Panigirtzoglou, aliran keluar sebesar $1,5 miliar (Rp23,4 triliun) dari dana GBTC Grayscale secara khusus telah berdampak buruk. GBTC adalah produk investasi bitcoin yang dikelola oleh Grayscale Investments, perusahaan manajemen aset kripto terbesar di dunia.

GBTC baru saja dikonversi menjadi ETF bitcoin spot setelah Securities and Exchange Commission (SEC) AS menyetujuinya bersama dengan 10 dana lainnya pada 10 Januari.

"Terlihat para investor GBTC yang selama setahun terakhir telah membeli dana GBTC dengan diskon signifikan terhadap nilai aset bersih (NAV) untuk bersiap-siap mengkonversi ke ETF, telah mengambil keuntungan penuh setelah konversi ETF dengan keluar sepenuhnya dari ruang bitcoin daripada beralih ke ETF bitcoin spot yang lebih murah," jelas Panigirtzoglou.

Ia menambahkan bahwa sebelumnya ia memperkirakan sekitar $3 miliar (Rp46,9 triliun) telah diinvestasikan ke dalam GBTC di pasar sekunder selama 2023 untuk memanfaatkan diskon terhadap NAV.

"Jika perkiraan sebelumnya sebesar $3 miliar terbukti benar dan dengan $1,5 miliar sudah keluar, maka bisa ada tambahan $1,5 miliar yang masih harus keluar dari ruang bitcoin melalui pengambilan keuntungan pada GBTC, sehingga menimbulkan tekanan lebih lanjut pada harga bitcoin dalam beberapa minggu mendatang," ujarnya.

Secara total, ETF bitcoin Grayscale telah mengalir keluar sebesar 50.106,59 BTC sejak 12 Januari, dengan nilai lebih dari $2 miliar (Rp31,3 triliun).

Panigirtzoglou juga sempat membagikan pandangannya soal ETF bitcoin spot lainnya yang diluncurkan pada 11 Januari, termasuk Ishares Bitcoin Trust (IBIT) milik Blackrock dan Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) milik Fidelity.