Bagikan:

JAKARTA - Aset kripto semakin menarik minat investor besar. Kali ini dua raksasa keuangan asal Amerika Serikat, BlackRock dan Fidelity, dilaporkan membeli Ethereum (ETH) senilai lebih dari 500 juta dolar AS (Rp8 triliun) melalui produk exchange-traded funds (ETF).

Pembelian ini dilakukan dilakukan selama dua hari berturut-turut melalui Coinbase Prime, platform perdagangan kripto yang dirancang khusus untuk institusi besar, seperti dilaporkan Arkham Intelligence Rabu, 12 Desember.

Pada 11 Desember 2023, Ethereum tercatat diperdagangkan pada harga 3.830 dolar AS (Rp61,28 juta) per koin, naik 5,1 persen dalam 24 jam terakhir dengan volume perdagangan mencapai 39,3 miliar dolar AS (Rp628,8 triliun). Pembelian besar ini terjadi setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) memberikan lampu hijau pada Mei 2023 untuk delapan produk ETF Ethereum spot, yang turut meningkatkan minat kalangan investor institusional.

Produk iShares Ethereum Trust ETF (ETHA) milik BlackRock mencatatkan arus masuk dana hingga 2,93 miliar dolar AS (Rp46,88 triliun). Nilai ini menjadikan BlackRock sebagai penerbit ETF Ethereum terbesar di dunia. Sementara itu, produk Ethereum Fund (FETH) milik Fidelity berhasil menarik dana sebesar 1,35 miliar dolar AS (Rp21,6 triliun). 

Sehari sebelumnya, pada 10 Desember, aktivitas perdagangan mencapai puncaknya, dengan ETHA mencatatkan volume perdagangan 372,4 juta dolar AS (Rp5,96 triliun) dan FETH sebesar 103,7 juta dolar AS (Rp1,66 triliun).

Transaksi besar-besaran ini juga menandai delapan hari berturut-turut peningkatan arus masuk dana ke ETF Ethereum. Arkham Intelligence melalui media sosial mencatat, “DALAM 48 JAM TERAKHIR: BLACKROCK DAN FIDELITY MEMBELI LEBIH DARI SETENGAH MILIAR USD ETH.”

Selain pembelian besar tersebut, BlackRock saat ini tengah mengajukan proposal kepada regulator untuk meluncurkan perdagangan opsi untuk ETF Ethereum Spot. Produk ETHA, yang menjadi satu-satunya ETF Ethereum terdaftar di Nasdaq dan harus mendapatkan persetujuan tambahan dari SEC, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC), dan Options Clearing Corporation (OCC). Keputusan ini diharapkan rampung pada April 2025.