Volume Perdagangan ETF Bitcoin Spot Tembus Rp156 Triliun Dalam Waktu Tiga Hari
Bitcoin, aset digital nomor satu di dunia. (Foto; Dok. Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Pasar kripto mengalami gebrakan baru ketika produk investasi bernama Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin Spot mencetak rekor baru, dengan volume perdagangan mencapai $10 miliar (sekitar Rp 156 triliun) dalam tiga hari pertama setelah peluncurannya.

Angka ini menunjukkan minat yang tinggi dari investor terhadap ETF Bitcoin Spot, yang memungkinkan mereka untuk memiliki eksposur langsung terhadap Bitcoin tanpa harus membeli atau menyimpan aset kripto tersebut. ETF Bitcoin Spot juga dianggap lebih aman dan transparan, karena aset dasarnya disimpan oleh kustodian yang terpercaya dan diawasi oleh regulator.

Di antara 11 ETF Bitcoin Spot yang diluncurkan di pasar AS, dua produk yang menonjol adalah iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock dan Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) milik Fidelity Investments. Kedua produk ini berhasil menarik aliran masuk bersih sebesar lebih dari $900 juta (sekitar Rp 14 triliun) dalam tiga hari perdagangan pertama, menurut data dari Yahoo Finance.

Keberhasilan ini menempatkan BlackRock dan Fidelity sebagai pesaing kuat dari Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), yang selama ini menjadi dana investasi Bitcoin terbesar di dunia. GBTC, yang merupakan transformasi dari dana tertutup menjadi ETF Bitcoin Spot setelah mendapat persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada 11 Januari 2024. Sebaliknya, GBTC justru mengalami aliran dana keluar sebesar lebih dari $579 juta (sekitar Rp 9 triliun) sejak memulai perdagangan.

Hal ini menunjukkan bahwa investor mulai beralih dari GBTC, yang sebelumnya menawarkan premi harga atas Bitcoin, tetapi kemudian berubah menjadi diskon yang merugikan. Dengan adanya Spot ETF, investor dapat membeli dan menjual saham dengan harga yang lebih dekat dengan nilai aset dasarnya, yaitu Bitcoin.

Menurut situs web resmi iShares, dana milik BlackRock tersebut memegang sekitar 11.439 Bitcoin senilai $500 juta (sekitar Rp 7,8 triliun) pada hari Rabu, 17 Januari 2024. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan pada $42.779 (sekitar Rp 667 juta), menunjukkan peningkatan persentase sebesar 0,03% dalam sehari.

Momen Bersejarah

Menurut Eric Balchunas, analis pasar dari Bloomberg, menilai bahwa peluncuran ETF Bitcoin Spot merupakan tonggak bersejarah bagi industri kripto, karena menunjukkan bahwa regulator AS mulai terbuka terhadap inovasi di sektor ini. Ia juga menekankan besarnya pencapaian ETF Bitcoin Spot, yang mencatat volume perdagangan lebih dari tiga kali lipat dari total volume perdagangan gabungan seluruh 500 ETF yang diluncurkan pada 2023.

Lebih lanjut, Balchunas memperkirakan ETF Bitcoin Spot akan terus tumbuh dan menarik lebih banyak investor, baik ritel maupun institusional, yang ingin mendapatkan keuntungan dari tren kenaikan harga Bitcoin. Ia juga mengatakan bahwa ETF Bitcoin Spot akan memberikan dampak positif bagi pasar kripto secara keseluruhan, karena akan meningkatkan likuiditas, transparansi, dan adopsi Bitcoin.