JAKARTA - Dalam waktu kurang dari satu tahun, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin dari BlackRock, yaitu iShares Bitcoin Trust (IBIT), mencetak pencapaian luar biasa dengan nilai aset kelola mencapai 50 miliar Dolar AS (sekitar Rp792 triliun). Prestasi ini menjadikan IBIT sebagai ETF dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah, melampaui ETF tradisional seperti iShares Core MSCI EAFE yang membutuhkan lebih dari tiga tahun untuk mencapai angka tersebut.
Lompatan besar ini tak lepas dari meningkatnya partisipasi investor institusi, yang kini memiliki akses lebih mudah ke Bitcoin berkat ETF seperti IBIT. Dengan sistem yang lebih sederhana, investor dapat menghindari kerumitan teknis seperti penyimpanan dan pengamanan aset kripto, cukup dengan membeli saham ETF yang merefleksikan harga Bitcoin.
BlackRock, perusahaan investasi terbesar di dunia, kini menjadi pemain kunci di pasar ETF Bitcoin. Menurut data terbaru, ETF ini telah menarik arus masuk bersih hingga 125 juta Dolar AS (sekitar Rp1,9 triliun) dalam satu hari perdagangan, mengukuhkan dominasi pasar dengan pangsa 37,4% dari total volume perdagangan ETF Bitcoin di AS. Lonjakan ini juga didukung oleh sentimen pasar yang optimis setelah persetujuan ETF Bitcoin spot oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang dianggap sebagai titik balik regulasi kripto di Amerika Serikat.
BACA JUGA:
Penguatan ETF Bitcoin juga didukung oleh perubahan politik di AS. Dengan pemerintahan baru yang diharapkan lebih ramah terhadap kripto, serta kebijakan seperti potensi cadangan Bitcoin nasional, analis memprediksi regulasi yang lebih mendukung akan semakin mendorong adopsi institusional. Tidak hanya itu, ETF Bitcoin kini memiliki aset gabungan hampir 300.000 BTC (setara Rp217 triliun), mendekati jumlah Bitcoin yang dipercaya dimiliki oleh penciptanya, Satoshi Nakamoto.
Keberhasilan IBIT juga menempatkan Bitcoin sebagai aset yang lebih diminati dibandingkan emas, yang sebelumnya menjadi andalan sebagai “safe haven”. Bahkan, ETF ini berhasil melampaui ETF emas BlackRock dalam hal pertumbuhan aset kelola. Hal ini mencerminkan pergeseran preferensi investor, terutama generasi muda dan institusi yang menginginkan eksposur terhadap aset digital dengan regulasi yang lebih jelas.
Simak breaking news dan berita pilihan Anda langsung di ponsel. Pilih saluran andalan akses berita voi.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VamlU850gcfBaMTjry0w. Pastikan Anda sudah install aplikasi WhatsApp.