JAKARTA - Saham-saham bank regional di Amerika Serikat (AS) terus merosot, dipicu oleh kinerja buruk New York Community Bancorp (NYCB), salah satu bank terbesar di negara itu. NYCB melaporkan tekanan besar pada portofolio real estatnya, yang menyebabkan sahamnya anjlok 40% dalam dua hari terakhir.
Di tengah krisis perbankan AS, harga Bitcoin justru terus naik, mencapai level 43.000 dolar AS pada 1 Februari. Komunitas Bitcoin tetap menunjukkan kekuatan meskipun adanya kekhawatiran tentang kesehatan keseluruhan industri perbankan AS.
Salah satu faktor yang mendukung kenaikan harga Bitcoin adalah minat yang tinggi terhadap Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin spot, yaitu produk investasi yang mengikuti harga Bitcoin di pasar nyata. ETF Bitcoin spot pertama kali diluncurkan pada 11 Januari 2024, setelah Securities and Exchange Commission (SEC) AS menyetujui 11 produk ETF Bitcoin spot dari berbagai emiten.
BACA JUGA:
Sejak diluncurkan, ETF Bitcoin spot telah menarik arus masuk yang kuat dari investor, baik ritel maupun institusional. Menurut data dari Bloomberg, ETF Bitcoin spot telah mengumpulkan aset sebesar 7,6 miliar dolar AS dalam waktu kurang dari sebulan. Volume perdagangan untuk ETF Bitcoin spot juga terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
ETF Bitcoin spot menawarkan kemudahan dan keamanan bagi investor yang ingin berinvestasi di Bitcoin tanpa harus membeli dan menyimpan Bitcoin secara langsung. ETF Bitcoin spot juga memberikan transparansi dan likuiditas yang lebih tinggi daripada produk investasi Bitcoin lainnya, seperti trust atau dana tertutup.