JAKARTA - LinkedIn, jaringan sosial yang berfokus pada bisnis yang dimiliki oleh Microsoft, pada Rabu 1 November mengumumkan bahwa mereka kini memiliki lebih dari 1 miliar anggota. Mereka juga sedang menambahkan lebih banyak fitur kecerdasan buatan untuk pengguna berbayar.
Pencapaian melewati angka 1 miliar pengguna telah menempatkan LinkedIn di tingkat teratas dari jaringan media sosial yang mencakup pesaing seperti Meta Platforms. Di LinkedIn, anggota membuat profil yang mirip dengan resume mereka, mencakup pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan profesional.
Menurut perusahaan itu sekitar 80% dari anggota baru belakangan ini mendaftar dari luar Amerika Serikat.
LinkedIn memiliki tingkat keanggotaan gratis tetapi juga menawarkan langganan. Anggota yang membaway mulai 39,99 (Rp636 ribu) per bulan akan mendapatkan fitur AI baru yang dapat memberi tahu pengguna, yang mungkin sedang melalui puluhan posting pekerjaan, apakah mereka adalah kandidat yang baik berdasarkan informasi di profil mereka.
BACA JUGA:
Sistem ini juga dapat merekomendasikan perubahan profil untuk membuat pengguna lebih kompetitif untuk mencari pekerjaan.
"Alat ini dirancang untuk membantu pengguna, dari apa yang dulu hanya melihat pekerjaan dan merasa tidak aman, menjadi mampu membuat kemajuan besar dalam satu sesi, sampai pada interaksi," kata Tomer Cohen, kepala produk LinkedIn, seperti dikutip VOI dari Reuters.
Pada Rabu lalu, LinkedIn juga memperkenalkan sebuah tombol yang akan merangkum posting panjang menjadi beberapa poin kunci yang disesuaikan untuk setiap pengguna. Misalnya dengan memberikan ringkasan yang berbeda kepada seorang profesional penjualan daripada seorang broker saham.