Bagikan:

JAKARTA - Presiden El Salvador, Nayib Bukele, telah mengajukan dokumen untuk mencalonkan diri kembali dalam pemilihan presiden yang akan datang pada  Februari 2024.

Bukele, seorang pendukung Bitcoin, mendapat dukungan kuat dari masyarakat pada 26 Oktober setelah secara resmi dinominasikan oleh partainya untuk maju kembali.

"Lima lagi, lima tahun lagi dan tidak mundur sedikit pun," kata Bukele dalam pidato di depan ribuan warga El Salvador. "Kami butuh lima tahun lagi untuk terus memperbaiki negara kami," tambahnya.

Bukele naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 2019 ketika partai politiknya, Neuva (New) Ideas, mematahkan dominasi dua partai selama tiga dekade antara Aliansi Republik Nasionalis dan Front Pembebasan Nasional Farabundo Martí (FMNLB).

Namun, meskipun populer di kalangan penduduk setempat, para kritikus seperti pengacara El Salvador, Alfonso Fajardo, berpendapat bahwa konstitusi negara melarang Bukele mencari masa jabatan kedua secara berturut-turut.

"Hari ini adalah hari yang tepat untuk mengingat bahwa pemilihan kembali presiden secara langsung dilarang oleh 7 pasal dalam Konstitusi," katanya pada 26 Oktober.

Namun, pada bulan September 2021, Mahkamah Agung El Salvador memutuskan bahwa presiden dapat mencalonkan diri dalam pemilihan berurutan.

New Ideas didukung oleh 70% dari total pemilih di negara tersebut, menurut Reuters, yang mengutip sebuah studi oleh sebuah universitas El Salvador. Kompetitornya yang terdekat hanya menerima 4% dari total suara.

Salah satu kompetitor New Ideas, FMNLB, mengajukan gugatan pada Juni 2021 yang menyatakan bahwa program adopsi Bitcoin oleh Bukele adalah tidak konstitusional. Namun, keluhan tersebut tidak membuahkan hasil, karena Bukele dan El Salvador membuat Bitcoin menjadi alat pembayaran sah tiga bulan kemudian, pada September 2021.

Pemerintahan Bukele juga telah menerapkan kebijakan-kebijakan yang ramah teknologi lainnya yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi negara, seperti menghilangkan semua pajak pada inovasi teknologi.

Gabor Gurbacs, seorang penasihat strategi di VanEck, baru-baru ini mengatakan bahwa El Salvador memiliki potensi untuk menjadi "Singapura di Amerika."

Banyak dari popularitas Bukele berasal dari tindakan kerasnya melawan MS-13, sebuah geng lintas negara yang menjadikan El Salvador, negara yang mencatat tingkat pembunuhan tertinggi di dunia enam tahun yang lalu.

Sebagai hasil dari tindakan tegas tersebut, tingkat pembunuhan El Salvador turun sebesar 92,6% dari puncaknya 106 per 100.000 penduduk pada tahun 2015 menjadi 7,8 pada tahun 2022. Sekarang negara ini memiliki salah satu tingkat kejahatan terendah di Amerika Latin.

Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan para kritikus lain berpendapat bahwa El Salvador melanggar hukum hak asasi manusia dengan memenjarakan 65.000 orang tanpa memberi mereka hak hukum untuk membela diri. Pemilihan presiden El Salvador akan berlangsung pada tanggal 4 Februari 2024.