Kepolisian London Bentuk Timsus Untuk Tindak Pelaku Kejahatan di Dunia Kripto

JAKARTA - Kepolisian Metropolitan London telah membentuk tim khusus beranggotakan 40 orang untuk mengejar pelaku kejahatan di dunia kripto. Menurut laporan terbaru dari Financial Times, tim ini mulai merekrut anggotanya sejak Desember dan telah beroperasi aktif sejak Mei.

Inspektur Detektif Geoff Donoghue, anggota tim investigasi kripto Metropolitan, mengungkapkan bahwa mata uang kripto bukan lagi milik perusahaan kriminal semata.

"Mata uang kripto memberikan dimensi baru pada transfer nilai. Kami menemukan mata uang kripto di mana-mana. Bukti-bukti menunjukkan bahwa mata uang kripto telah menjadi bagian umum dari kejahatan terorganisir, termasuk perdagangan narkoba, senjata, perdagangan manusia, dan pekerja ilegal. Ada bukti yang berkembang bahwa mata uang kripto juga digunakan dalam bidang-bidang tersebut," kata Donoghue.

Saat ini, tim tersebut sedang melakukan 19 penyelidikan kriminal aktif berdasarkan 74 "rujukan intelijen". Sersan Detektif Mat Stanley, yang berdinas di unit kejahatan siber Met, menegaskan bahwa meski harga pasar kripto saat ini cenderung turun, penggunaan aset digital dalam dunia kejahatan tidak mengalami penurunan.

"Kami telah beberapa kali berhasil menangkap pelaku. Namun bagi para pelaku, apakah harganya satu Bitcoin atau 0,1 Bitcoin, yang terpenting adalah bagaimana mereka dapat memperoleh barang-barang ilegal seperti narkoba senilai 100 pound (sekitar Rp1,9 jutaan)," ungkap Stanley.

Kepolisian Metropolitan melayani wilayah London dan sekitarnya, yang tidak termasuk kota London itu sendiri. Wilayah hukum mereka mencakup 8,6 juta penduduk.

Penambahan tim kripto ini menjadi langkah strategis dalam menangani perkembangan dunia kripto yang semakin berpengaruh dalam kegiatan kriminal. Mata uang kripto, seperti Bitcoin, telah menjadi salah satu alat transaksi utama bagi para pelaku kejahatan, dan upaya penindakan dari pihak berwajib menjadi semakin penting untuk menjaga keamanan masyarakat.