Petinggi Intelijen Keuangan Inggris Kini Jadi Direktur Pembayaran dan Aset Digital
FAC miliki direktur baru dari agen intelijen Inggris. (foto: twitter @TheFCA)

Bagikan:

JAKARTA - Regulator Keuangan Inggris, Financial Conduct Authority (FCA) telah merekrut hampir 500 anggota staf tambahan tahun ini. Upaya ini sebagai bagian dari strategi tiga tahun barunya. Di antara karyawan baru tersebut terdapat enam direktur, yang pengangkatannya diumumkan pada 5 Juli. Dua di antaranya memiliki latar belakang kepolisian.

Ini adalah posisi baru yang akan mengawasi pasar uang elektronik, pembayaran, dan aset kripto serta pengembangan kebijakan terkait. Matthew Long diangkat ke pos itu, dia pindah dari Badan Kejahatan Nasional, di mana dia sekarang menjadi direktur di Komando Kejahatan Ekonomi Nasional.

Long juga memimpin Unit Intelijen Keuangan Inggris. Dia memulai karirnya sebagai detektif di Kepolisian Kent dan meraih gelar PhD dalam manajemen risiko. Long akan memulai peran barunya pada bulan Oktober.

Pada bulan September, Karen Baxter akan mendukung penegakan FCA dan kegiatan pengawasan pasar ketika dia bergabung dengan FCA sebagai direktur strategi, kebijakan, internasional, dan intelijen. Dia adalah seorang komandan dan koordinator nasional untuk kejahatan ekonomi di Kepolisian Kota London. Dia juga adalah anggota dewan Office of Communications untuk Irlandia Utara.

Dua direktur interim akan menerima penunjukan permanen, dan direktur baru keuangan konsumen dan sisi pembelian grosir juga telah ditunjuk. Strategi baru lembaga ini berusaha menjadi lebih inovatif, tegas, dan adaptif, dan untuk  secara proaktif membentuk digitalisasi layanan keuangan melalui pengembangan pendekatan regulasi kami ke pasar digital.

Di pasar digital, seperti diberitakan Cointelegraph, strategi tersebut membahas persaingan di antara perusahaan digital utama dan risiko serta manfaat yang akan dibawa Big Tech ke sektor ini. Ini akan memeriksa peran kecerdasan buatan dalam keuangan dan akan memimpin penyelidikan "diinformasikan oleh ekonomi perilaku untuk menguji perjalanan konsumen digital."

Kejahatan digital lewat aset kripto kini terus meningkat dan pemerintah Inggris, merasa perlu untuk menempatkan orang-orang yang bberkompeten di bidang intelijen untuk mengawasi hal tersebut.