JAKARTA – Teknologi blockchain kian menarik perhatian lembaga keuangan di berbagai negara. Salah satunya adalah UK Finance, lembaga yang mewakili industri jasa keuangan di Inggris. UK Finance baru-baru ini mengumumkan hasil eksperimen yang menjanjikan dari proyek Regulated Liability Network (RLN). Jaringan berbasis blockchain ini dirncang untuk mengelola mata uang digital bank sentral (CBDC) dan aset digital lainnya secara lebih efisien dan aman.
Saat ini, Inggris memproses pembayaran senilai 14,52 triliun dolar AS (sekitar Rp232.320 triliun) per tahun, sehingga negara ini membutuhkan inovasi untuk meningkatkan efisiensi proses tersebut. Dengan volume yang sebesar itu, sistem pembayaran konvensional tentu saja perlu ditingkatkan. Inilah mengapa UK Finance melihat potensi besar dalam teknologi blockchain untuk merevolusi cara kita bertransaksi.
RLN, yang diuji coba bersama 11 bank besar di Inggris, telah menunjukkan kemampuannya untuk melakukan pembayaran yang terprogram. Artinya, pembayaran bisa diatur dengan lebih fleksibel, misalnya dengan menambahkan syarat dan ketentuan tertentu. Selain itu, RLN juga mampu mengintegrasikan berbagai jenis uang, mulai dari uang tunai hingga mata uang digital, dalam satu platform.
"Hasil eksperimen ini sangat menjanjikan," ujar Jana Mackintosh, Direktur Manajemen Pembayaran UK Finance. "RLN memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan sistem pembayaran di Inggris secara signifikan."
BACA JUGA:
Apa itu RLN dan Mengapa Penting?
RLN adalah sebuah jaringan berbasis blockchain yang menggunakan teknologi buku besar terdistribusi (DLT). DLT memungkinkan banyak pihak untuk merekam dan memverifikasi transaksi secara bersamaan, sehingga mengurangi risiko penipuan dan kesalahan. Dengan RLN, bank-bank di Inggris dapat memproses transaksi lebih cepat, lebih murah, dan lebih aman.
Jika RLN berhasil diimplementasikan secara penuh, masyarakat Inggris akan merasakan manfaatnya dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya, pembayaran tagihan akan menjadi lebih mudah dan cepat, transfer uang lintas negara akan lebih efisien, dan munculnya layanan keuangan baru yang inovatif.
Kendati potensi RLN sangat besar, masih ada beberapa tantangan yang harus diatasi. Salah satunya adalah yang terkait dengan regulasi. Meskipun kerangka hukum yang ada sudah cukup memadai, namun masih diperlukan kolaborasi antara regulator, bank, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan implementasi RLN berjalan lancar.