Bagikan:

JAKARTA – Bos Ripple, Chris Larsen, kembali membuat gempar pasar kripto dengan transaksi besar yang dilakukannya. Ia baru saja memindahkan 50 juta XRP, setara dengan sekitar Rp465 miliar, ke sebuah dompet baru yang belum teridentifikasi. Transaksi ini terjadi pada 16 September 2024, memicu spekulasi liar di kalangan penggemar aset digital.

Dompet misterius yang menerima transfer ini tercatat pertama kali aktif pada Februari 2013, di awal pengembangan XRP Ledger. Sejak saat itu, dompet ini nyaris tak pernah digunakan, kecuali satu transaksi kecil pada akhir 2017. Aktivitas tiba-tiba ini tentu saja menarik perhatian, terlebih mengingat riwayat peretasan yang pernah dialami Larsen awal tahun ini.

Peretasan sebelumnya membuat Larsen kehilangan lebih dari 212 juta XRP. Namun, analisis blockchain menunjukkan bahwa transaksi terbaru ini dilakukan langsung oleh Larsen, bukan oleh hacker. Langkah ini seolah menegaskan bahwa kendali atas aset kripto miliknya masih aman.

Lantas, ke mana aliran dana sebesar itu? Spekulasi mengarah pada dukungan politik. Larsen diketahui sebagai pendukung Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat. Ia bahkan tercatat sebagai salah satu dari 88 tokoh bisnis yang menandatangani surat dukungan untuk Harris.

Keterlibatan Ripple dalam politik Amerika Serikat memang cukup signifikan. Perusahaan ini aktif mendanai komite aksi politik (PAC) yang pro-kripto. Tujuannya jelas: mendorong terpilihnya para pemimpin yang berpandangan positif terhadap industri aset digital.