Bagikan:

JAKARTA – Horizon Technologies mengumumkan bahwa perusahaannya mendapatkan hibah sebesar 1,2 juta euro atau sekitar Rp20 miliar dari Badan Antariksa Inggris.

Hibah ini merupakan bagian dari Misi Amber Phoenix yang menghabiskan dana 2,8 juta euro (Rp48 miliar). Kabarnya, Horizon akan kembali meluncurkan muatan Observasi Bumi Amber FR (Frekuensi Radio) pada pertengahan tahun depan.

Amber merupakan layanan data berbasis ruang angkasa untuk mendeteksi kapal gelap yang berusaha menghindari deteksi dalam melakukan penangkapan ikan ilegal, penyelundupan manusia maupun barang, transshipment, dan pengungsi.

Untuk mendeteksi berbagai tindakan ilegal ini, Horizon berencana memasukkan 20 muatan Amber ke orbit rendah bumi (LEO). Konstelasi ini mampu menyediakan data Radar dan SatPhone (RF) di seluruh dunia dengan latensi 30 menit.

Amber akan mendeteksi, melakukan geolokasi, dan mengubah sinyal RF dari kapal gelap. Satelit Amber pun mampu menyedot sinyal RF yang menghasilkan emisi ke permukaan bumi sekitar 3 persen setiap harinya.

Amber  pernah diluncurkan pada bulan Januari tahun ini melalui Pesawat Boeing 747 milik Virgin Orbit sebelum perusahaan tersebut bangkrut. Peluncuran ini  tidak berjalan dengan baik karena roket dan muatannya terbakar hingga pecah di atmosfer.

Dengan hilangnya Amber In-Orbit Demonstration (IOD-3) bersama roket dan pesawat Virgin Orbit, Amber Phoenix sedang dibangun ulang oleh AAX Clyde Space (ACS).