Bagikan:

JAKARTA - Bitmain, perusahaan mining dan pengembang mesin penambangan ASIC Bitcoin, baru-baru ini memecat empat karyawannya. Pemecatan ini dilakukan setelah mereka dituduh membocorkan informasi tentang gaji ke publik, sebuah tindakan yang dianggap sebagai "publikasi ilegal pengumuman perusahaan tentang rilis gaji."

Perusahaan telah mengingatkan karyawannya tentang "Standar Manajemen untuk Pengungkapan Informasi Eksternal." Standar ini mengharuskan karyawan untuk tidak membagikan informasi perusahaan kepada pihak eksternal tanpa otorisasi.

Pemecatan ini terjadi setelah beberapa karyawan Bitmain mengungkapkan keprihatinan mereka tentang penundaan pembayaran gaji dan bonus tahun 2022 yang belum dibayarkan. Mereka juga menunjukkan bahwa sebagian dari gaji dan upah berbasis kinerja mereka ditahan karena masalah arus kas di perusahaan.

Dalam pesan internal yang dikeluarkan oleh Bitmain, disebutkan bahwa "Untuk bulan September, perusahaan belum mencapai arus kas positif bersih, terutama dalam pesanan ASIC (baru). Oleh karena itu, pembayaran gaji untuk bulan September akan ditunda sementara waktu, dan akan ditinjau kembali setelah tanggal 7 Oktober setelah hari libur."

Bitmain juga telah melaporkan insiden ini ke institusi pendidikan tempat magang yang terlibat dalam masalah ini terdaftar. Ini menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum yang mungkin mereka hadapi. Meski demikian, Bitmain belum memberikan komentar publik tentang situasi ini.

Di sisi lain, Bitmain baru-baru ini menyuntikan dana di Core Scientific senilai $53,9 juta (Rp854 miliar) untuk mendukung operasi penambangan dan meluncurkan perangkat penambangan terbaru mereka, seri S21 Antminer.