Bagikan:

 

JAKARTA – Badan Antariksa Inggris meluncurkan Aqualunar Challenge, pendanaan internasional bagi startup yang ingin mengembangkan teknologi pemurnian air dari es yang terkubur di Bulan.

Aqualunar Challenge merupakan kerja sama antara Badan Antariksa Inggris dengan Challenge Works, Badan Antariksa Kanada (CSA), dan Impact Canada. Keempat lembaga ini akan memberikan dana sebesar 1,2 juta euro (Rp20,4 miliar).

Penghargaan ini akan diberikan kepada startup yang membuat rancangan teknologi terbaik dan terdaftar sebagai peserta dalam Aqualunar Challenge. Pada Juni mendatang, Badan Antariksa Inggris akan memilih sepuluh inovasi terbaik.

Sepuluh rancangan ini akan diberikan dana awal Rp511.374 untuk mengembangkan ide mereka. Setelah ide dikembangkan, Badan Antariksa Inggris beserta para mitra akan memilih tiga tim sebagai pemenang dan runner up.

Ketiga tim ini akan mendapatkan dana yang tersisa dengan masing-masing Rp5,1 miliar. Ide yang mereka buat masih harus dikembangkan dan disempurnakan untuk mendukung misi Artemis, yaitu pendaratan dan eksplorasi di Bulan.

CEO Badan Antariksa Inggris Paul Bate mengatakan bahwa Aqualunar Challenge akan menghasilkan ide yang menguntungkan manusia. Meski dibuat untuk kepentingan Bulan, teknologi ini juga berdampak bagi Bumi.

“Teknologi yang dikembangkan untuk eksplorasi ruang angkasa memiliki sejarah sukses dalam menemukan kegunaan baru di Bumi. Inggris memainkan peran penting dalam Misi Artemis yang dipimpin NASA,” kata Bate dalam keterangan resmi.

Sementara itu, Menteri Luar Angkasa Departemen Sains, Inovasi, dan Teknologi Andrew Griffith mengatakan bahwa Aqualunar Challenge merupakan wadah bagi startup teknologi antariksa untuk berkembang dengan ide yang hebat.

“Tantangan Aqualunar menunjukkan komitmen kami untuk berkolaborasi dalam inovasi luar angkasa, membuka peluang komersial, mendukung eksplorasi Bulan, dan membangun hubungan penting kami dengan Kanada,” ujar Griffith.