JAKARTA - Sebagian media sosial seperti X, Meta, dan TikTok secara tegas menangani konten yang berpotensi menghasut dan menyebarkan disinformasi terkait Israel - Hamas di platformnya.
Namun, langkah yang diambil oleh para raksasa teknologi itu tampaknya berbeda dengan langkah yang diambil oleh layanan perpesanan daring Telegram.
Melalui saluran resminya di Telegram, CEO Telegram Pavel Durov secara terang-terangan mengatakan tidak akan menghapus konten sensitif terkait perang di platformnya, dengan alasan bahwa aplikasi tersebut terbukti menjadi saluran informasi yang penting.
"Awal pekan ini, Hamas menggunakan Telegram untuk memperingatkan warga sipil di Ashkelon agar meninggalkan daerah tersebut sebelum serangan rudal mereka terjadi. Apakah menutup saluran mereka akan membantu menyelamatkan nyawa - atau malah membahayakan lebih banyak nyawa?" tulis Durov.
Durov sendiri mengaku seringkali tergoda untuk bertindak atas dorongan emosional. Namun, dia percaya di situasi kompleks seperti itu, memerlukan pertimbangan menyeluruh yang juga harus mempertimbangkan perbedaan antar platform sosial.
"Tidak seperti aplikasi lain yang secara algoritmik mempromosikan konten mengejutkan kepada orang-orang yang tidak menaruh curiga, di Telegram, pengguna hanya menerima konten langganan mereka secara spesifik," jelas Durov lebih lanjut.
BACA JUGA:
"Oleh karena itu, kecil kemungkinan saluran Telegram dapat digunakan untuk memperkuat propaganda secara signifikan. Sebaliknya, mereka berfungsi sebagai sumber informasi langsung yang unik bagi para peneliti, jurnalis, dan pemeriksa fakta," tambahnya.
Menurutnya, meskipun sangat mudah bagi Telegram untuk menghancurkan sumber informasi tersebut, dia merasa tindakan tersebut justru berisiko memperburuk situasi yang sudah mengerikan.
Di sisi lain, tiga hari setelah serangan tersebut, Meta mengambil langkah tegas dengan menghapus konten glorifikasi dan dukungan substansial untuk Hamas dari platformnya.
Selain itu, CEO X Linda Yaccarino juga dengan tegas mengatakan bahwa X terus berupaya mengatasi masalah disinformasi terkait Israel - Hamas dengan cepat. Dia menekankan bahwa platform X sangat menentang gerakan teroris atau kelompok ektremisme di platformnya.