Bagikan:

JAKARTA - China saat ini tengah membangun Teleskop Neutrino Laut Dalam Tropis (TRIDENT). Dikembangkan oleh Institut Tsung-Dao Lee di Universitas Shanghai Jiao Tong, TRIDENT dibangun di Laut Cina Selatan.

Teleskop untuk detector neutrino ini memiliki sensitivitas yang tinggi dan diharapkan mampu menjawab misteri kosmis dan asal-usulnya. Mengutip dari Universetoday, Neutrino pertama kali ditemukan di awal abad ke-20.

Awalnya, neutrino diduga tidak bermassa dan tidak memiliki muatan. Partikel elementer ini diketahui hanya berinteraksi melalui gravitasi dan gaya nuklir yang lemah.

Kebanyakan neutrino berasal dari matahari. Mereka menghujani pusat bumi dengan 65 miliar partikel setiap detiknya. Mereka juga memiliki sumber lain seperti supernova, reaktor nuklir, dan lainnya.

Fokus China pada pengembangan observatorium TRIDENT adalah studi neutrino kosmologi yang tercipta saat sinar kosmik mengenai atom. TRIDENT sendiri akan ditempatkan di tambang yang dalam dan terbengkalai, masuk ke dalam lautan terdalam, dan jauh di dalam es Antarktika.

Observatorium neutrino TRIDENT kabarnya akan terdiri dari 1.211 string dengan masing-masing berisi 20 hDOM dipisahkan secara vertical sejauh 30 meter dan berada sekitar 2.800 hingga 3.400 di bawah permukaan laut.

TRIDENT bisa mendeteksi neutrino dengan volume. Jika volume air semakin tinggi, interaksi neutrino yang langka pun akan semakin terdeteksi. TRIDENT sendiri menjadi detektor neutrino terbesar dengan volume 7,5 kilometer kubik.