Bagikan:

JAKARTA - Musée d'Orsay, rumah bagi salah satu koleksi mahakarya seni impresionis dan pasca-impresionis terbesar di dunia, telah memutuskan untuk mencoba pendekatan inovatif dengan teknologi blockchain dan non-fungible token (NFT) untuk mengatasi tantangan dan menarik pengunjung pasca pandemi Covid-19.

Tahun 2021 menjadi tahun sulit bagi museum ini, yang mengalami penurunan jumlah pengunjung akibat pembatasan yang diberlakukan selama pandemi. Direktur pengembangan museum, Guillaume Roux, mengungkapkan keprihatinannya atas penurunan pengunjung, khususnya dari kalangan muda di Prancis.

Situasi ini mulai berubah setelah Christophe Leribault menjadi presiden museum dan mengambil langkah-langkah untuk membuat Musée d'Orsay lebih dapat diakses oleh generasi yang lebih muda. Salah satu langkah penting adalah berkolaborasi dengan Tezos Foundation, yang merupakan pelopor blockchain Tezos. Kerja sama ini akan membawa seni dan seniman digital yang didukung blockchain ke dalam dialog dengan koleksi dan pameran museum.

Pameran yang akan datang, "Van Gogh in Auvers-sur-Oise: The Final Months," yang akan dibuka pada 3 Oktober 2023, akan menjadi awal dari kemitraan ini. Para pengunjung yang menghadiri pameran akan dapat membeli cinderamata digital yang terkait dengan pameran ini dalam bentuk NFT.

Salah satunya adalah karya augmented reality yang mewakili palet terakhir Vincent van Gogh, sedangkan yang lain adalah karya seni digital yang terinspirasi oleh van Gogh, diciptakan oleh proyek budaya blockchain Prancis, Keru.

Karya-karya ini akan dicatat di blockchain Tezos dan akan memiliki elemen gamifikasi yang memungkinkan pengunjung memenangkan hadiah, seperti tiket masuk seumur hidup ke Musée d'Orsay dan undangan ke acara-acara khusus. Ada rencana untuk menjual sekitar 2.300 NFT dari setiap jenis dengan harga 20 euro (sekitar Rp327 ribuan) per NFT.

Selain inisiatif ini, Musée d'Orsay dan Tezos Foundation akan mengadakan konferensi dan program pendidikan yang bertujuan untuk memperkenalkan pengunjung kepada teknologi blockchain dan topik terkait.

Museum juga berencana untuk mengundang seniman digital yang bekerja dengan blockchain untuk menciptakan koleksi NFT yang terinspirasi oleh koleksi seni mereka, sebuah inisiatif yang sejalan dengan tren yang sedang berkembang di dunia seni.

Langkah Musée d'Orsay ini mencerminkan upaya untuk tetap relevan dan menarik bagi generasi yang semakin terhubung dengan teknologi. Museum ini percaya bahwa inovasi ini akan membantu mereka berkomunikasi dengan generasi baru dan terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.