Bitcoin Kembali Menguat, Begini Menurut Analis Kripto!
Ilustrasi Bitcoin. (Foto; Dok. Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA – Setelah mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir, Bitcoin (BTC) kembali pulih dengan kenaikan sebesar 2,6%. Saat ini BTC diperdagangkan di level Rp419 jutaan dengan kapitalisasi pasar mencapai 519 miliar dolar AS (Rp7,9 kuadriliun).

Ali Martinez, seorang analis kripto terkenal, menyoroti bahwa grafik Bitcoin dalam jangka waktu tiga hari menunjukkan potensi sinyal beli berdasarkan indikator TD Sequential. Jika tekanan beli untuk BTC terus meningkat, ada peluang harga akan mencapai level tengah atau bahkan atas dalam kanal, dengan target di 28.000 dolar AS (Rp430 jutaan) atau bahkan  31.000 dolar AS (Rp476 jutaan).

Namun, perlu diperhatikan bahwa TD Risk Line tetap menjadi titik kritis yang penting untuk dipantau, terutama pada level 24.500 dolar AS (Rp376 jutaan), karena berperan dalam proses validasi.

Peristiwa Penting yang Mempengaruhi Harga Bitcoin

Selama minggu ini, ada beberapa peristiwa penting yang dapat memengaruhi pergerakan harga Bitcoin. Pada Rabu, 20 September, semua mata akan tertuju pada pengumuman Federal Reserve mengenai suku bunga Federal Funds Rate, yang saat ini berada pada level 5,50%.

Pernyataan Federal Open Market Committee (FOMC) dan konferensi pers yang menyertainya juga akan menjadi perhatian utama. Sikap dovish atau hawkish dari The Fed dapat memicu volatilitas signifikan di pasar tradisional, yang berpotensi memengaruhi pasar kripto.

Kemudian pada Kamis, 21 September, perhatian akan beralih ke data Klaim Pengangguran, di mana para analis mengantisipasi sedikit peningkatan menjadi 222K dari sebelumnya 220K.

Minggu ini akan berakhir pada  Jumat, 22 September, dengan investor memantau PMI Manufaktur Flash dan PMI Jasa Flash. Sebagai informasi, Flash Manufacturing PMI (Purchasing Managers' Index) adalah sebuah indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur kinerja sektor manufaktur suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu bulan. Indeks ini dihitung berdasarkan survei yang dilakukan kepada para manajer pembelian (purchasing managers) dalam sektor manufaktur.

Angka PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi dalam sektor manufaktur, sementara angka di bawah 50 mengindikasikan kontraksi. Flash Manufacturing PMI adalah versi awal dari indeks ini yang dirilis sebelum data finalnya, dan sering digunakan oleh pelaku pasar untuk mendapatkan wawasan awal tentang kondisi ekonomi.

Ekspektasi terhadap kedua indeks di atas adalah 47,9 dan 50,8 masing-masing. Kedua indeks ini memberikan indikasi tentang kesehatan ekonomi, dan jika ada perbedaan signifikan dari ekspektasi, hal tersebut dapat memengaruhi sentimen pasar, termasuk pasar Bitcoin.