Bagikan:

JAKARTA - Tepat pada  Minggu 17 September, Perusahaan Sains dan Teknologi Dirgantara China (CASC) berhasil meluncurkan satelit pengintaian jarak jauh, Yaogan-39, ke orbit.

Dikutip dari Spacenews, roket Long March 2D hypergolic yang membawa satelit Yaogan-39 diluncurkan pada pukul 12.13 waktu Beijing. Roket yang membawa satelit ini  diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, Cina Barat Daya.

CASC mengonfirmasi peluncuran tersebut. Peluncuran yang dilakukan CASC kali ini sama seperti peluncuran seri pertama Yaogan-39 pada 31 Agustus lalu, yakni membawa tiga satelit ke orbit.

Dengan diluncurkannya Yaogan-39 ke orbit, maka CASC telah berhasil melakukan misi orbit ke-43 sekaligus menandai peluncuran ke-30 di tahun ini. Peluncuran ini juga menjadi titik tengah pencapaian target mereka untuk meluncurkan lebih dari 200 pesawat ruang angkasa dalam 60 kali peluncuran.

Sejauh ini, CASC hanya memberikan sedikit informasi mengenai misi peluncuran Yaogan. Dengan minimnya informasi dan sarat akan rahasia, analis Barat percaya bahwa misi ini setidaknya bersifat militer dan menyediakan berbagai kemampuan pengintai.

Yaogan dianggap membawa berbagai optik, Radar Apertur Sintetis (SAR), dan sensor lainnya. Satelit ini pun secara umum digambarkan sebagai alat untuk mendeteksi lingkungan elektromagnetik dan tes teknis lainnya.

Selain meluncurkan satelit pengintai, China juga telah meluncurkan satelit klasifikasi seri Ludikancha. Satelit ini merupakan satelit pengamat bumi dengan resolusi tinggi untuk tujuan militer.