JAKARTA - Pada Senin, 18 September, Kementerian Keuangan Kuwait, mengungkapkan bahwa mereka telah mengalami serangan siber terhadap salah satu sistemnya pada pagi hari. Kejadian ini memicu aktivasi protokol keamanan dan perlindungan kementerian, yang mengakibatkan pemutusan dan isolasi perangkat keras.
Dalam pernyataan pers resmi, kementerian tersebut memberi jaminan kepada publik bahwa upaya peretasan tersebut tidak berdampak pada proses transfer gaji. Selain itu, kementerian juga menekankan bahwa server keuangan pemerintah Kuwait tetap terisolasi dan bahwa semua operasi kementerian berjalan tanpa gangguan.
Kementerian telah berkomunikasi secara intensif dengan Pusat Keamanan Siber Nasional untuk tetap mendapatkan pembaruan tentang insiden ini dan menilai dampaknya.
BACA JUGA:
Selama sepuluh tahun terakhir, beberapa serangan siber signifikan telah melanda dunia Arab. Beberapa di antaranya termasuk:
Serangan Shamoon (2012): Serangan malware ini menghantam perusahaan-perusahaan minyak di Arab Saudi dan berdampak signifikan pada produksi minyak.
Serangan Flame (2012): Dikenal sebagai salah satu malware paling canggih yang pernah ditemukan, Flame menginfeksi sejumlah besar komputer di berbagai negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi.
Serangan SandWorm (2014): Kelompok peretas yang diduga berasal dari Rusia, SandWorm, diketahui telah melakukan serangan terhadap sejumlah target di Timur Tengah, termasuk entitas pemerintah.
Serangan Shamoon 2 (2016): Serangan ini merupakan kelanjutan dari serangan Shamoon sebelumnya dan menyasar sejumlah institusi pemerintah dan perusahaan di Arab Saudi.
Serangan Ransomware WannaCry (2017): Meskipun tidak secara khusus ditujukan kepada wilayah Arab, serangan ransomware WannaCry secara luas menjangkiti sejumlah komputer di seluruh dunia, termasuk beberapa di Timur Tengah.
Serangan Triton (2017): Serangan ini ditujukan kepada infrastruktur kritis di Arab Saudi dan mencoba mengganggu sistem pengendalian industri.
Serangan Sodinokibi (REvil) (2021): Kelompok peretas ini mengenkripsi data dan meminta pembayaran tebusan dalam kripto dari sejumlah korban di seluruh dunia, termasuk di negara-negara Arab.
Serangan SolarWinds (2020): Meskipun berasal dari AS, serangan ini mencapai beberapa target di Timur Tengah, termasuk entitas pemerintah dan bisnis.
Itu beberapa serangan siber yang pernah melanda dunia Arab dalam sepuluh tahun terakhir, menunjukkan bahwa wilayah tersebut juga menjadi sasaran serangan siber yang signifikan.