JAKARTA - Triliuner dan pemilik Dallas Mavericks, Mark Cuban, dilaporkan kehilangan hampir 900.000 DOLAR as (Rp13,8 Miliar) dalam serangan terhadap salah satu dompet panasnya yang berisi kripto.
Seorang peneliti blockchain independen yang dikenal sebagai Wazz pertama kali mendeteksi serangan tersebut pada tanggal 15 September sekitar pukul 20:00 UTC. Mereka menyoroti perilaku mencurigakan pada salah satu dompet Cuban yang tidak pernah diakses selama sekitar lima bulan.
Berdasarkan riwayat transaksi di Etherscan, sejumlah aset seperti USD Coin (USDC), Tether (USDT), dan Lido Staked Ether (stETH) tiba-tiba ditarik dari dompet tersebut dalam jendela waktu 10 menit.
Tambahan kompleksitas dalam masalah ini, sekitar 2 juta dolar AS (Rp30,6 miliar) dalam USDC juga ditarik dan dikirim ke dompet yang berbeda, yang membuat Wazz curiga bahwa Cuban mungkin hanya memindahkan aset.
Namun, beberapa jam kemudian, Cuban mengonfirmasi kepada DL News bahwa ia baru saja menggunakan MetaMask untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan dan secara samar-samar mengindikasikan bahwa penjahat atau penjahat dunia maya mungkin telah mengawasi dan menunggu saat yang tepat untuk bertindak.
BACA JUGA:
Cuban menambahkan bahwa ia telah mentransfer aset yang tersisa ke Coinbase Custody, dengan demikian mengkonfirmasi bahwa transaksi USDC senilai 2 juta dolar AS adalah miliknya.
Terkait dengan serangan tersebut, anggota komunitas segera menyoroti bahwa daripada penjahat yang mengawasi aktivitas Cuban, ia mungkin telah melakukan sesuatu yang menyebabkan pelanggaran keamanan.
Beberapa mengusulkan bahwa Cuban mungkin secara tidak sengaja menandatangani transaksi berbahaya, sementara yang lain bersikeras bahwa kunci pribadinya telah dikompromikan, mengingat dana tersebut langsung ditransfer dari dompet.
Ini bukan kali pertama Cuban mengalami kerugian di pasar kripto. Pada Juni 2021, Cuban kehilangan sejumlah modal yang tidak disebutkan dalam apa yang ia sebut sebagai "rug pull" setelah proyek stablecoin algoritmik bernama Iron Finance runtuh akibat runtuhnya bank yang diduga palsu.