JAKARTA - Pada Kamis 14 September pukul 21.00 WIB, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya memberikan rilis resmi mengenai Fenomena Udara Tak Dikenali (UAP), istilah yang menggantikan UFO.
Panel yang NASA bentuk menyatakan bahwa pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan mengenai kehadiran UAP dikarenakan penemuan yang tidak konsisten dan karakteristik yang tak pernah serupa.
Para ahli ilmiah, aeronautika, dan sejumlah analisis data ini menyatakan bahwa hasil deteksi kehadiran UAP sering kali karena keberuntungan.
Pasalnya, UAP beberapa kali tertangkap oleh sensor yang tidak dirancang untuk tujuan meneliti UAP sehingga tidak ada data komprehensif yang dimiliki.
Data-data yang dimiliki tim pun tidak lengkap, membuat asal-usul UAP menjadi tidak pasti hingga saat ini. Meski begitu, tim yang dibentuk ini meminta NASA bergerak lebih jauh untuk agar UAP bisa terungkap.
BACA JUGA:
Menurut tim yang meneliti UAP secara langsung, NASA perlu mencari pihak dengan keahlian spesifik agar bisa memanfaatkan data multispectral atau hyperspectral.
Selain itu, teknis analisis data yang canggih lewat Kecerdasan Buatan (AI) dan pembelajaran mesin perlu dikombinasikan untuk mengumpulkan akurasi data yang begitu kuat.
Panel ahli terus mendorong NASA agar memajukan berbagai sistem yang bisa mendongkrak pemecahan UAP. Dengan demikian, pendekatan yang kuat dan sistematis untuk mempelajari UAP bisa lebih jauh dipelajari.