Bagikan:

JAKARTA - Harga Bitcoin mengalami penurunan sebesar 3 persen dalam 24 jam terakhir, mencapai level terendah dalam tiga bulan terakhir. Hal ini terjadi seiring dengan berita bahwa bursa kripto FTX yang mengalami kesulitan berusaha untuk melikuidasi kepemilikan kriptonya.

Data CoinGecko menunjukkan bahwa saat ini Bitcoin diperdagangkan dengan harga 25.048 dolar AS (setara Rp307.620.521), yang merupakan level terendah sejak pertengahan Juni. Ethereum, aset digital terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, juga terpukul keras dengan harga saat ini hanya 1.543 dolar AS (atau Rp23,6 jutaan), mencapai level terendah dalam enam bulan terakhir.

Tidak hanya Bitcoin dan Ethereum yang terkena dampak, altcoin seperti ApeCoin, Sui, dan XRP juga mengalami penurunan harga yang signifikan. Anjloknya harga kripto ini terkait dengan pengumuman dari FTX yang menyatakan bahwa mereka sedang mencari persetujuan regulator untuk melikuidasi kepemilikan mereka senilai 3,4 miliar dolar AS (sekitar Rp52,1 triliun), yang mencakup Solana, Bitcoin, Ethereum, dan aset digital lainnya.

Meskipun Bitcoin sempat mengalami lonjakan harga belum lama ini, dengan adanya minat dari pengajuan ETF Bitcoin dan dukungan dari manajer aset besar seperti BlackRock, regulator utama masih belum memberikan persetujuan untuk produk kripto yang dinantikan.

Keterlambatan ini menyebabkan likuiditas pasar kripto menurun dan minat investasi secara keseluruhan juga anjlok. Meskipun demikian, Bitcoin masih jauh di atas harga awal tahun ini ketika diperdagangkan di bawah 17.000 dolar AS (Rp260 jutaan) per koin.

Kendati begitu, BTC masih harus melalui perjalanan panjang untuk mencapai level tertingginya pada November 2021 di 69.044 dolar AS atau sekitar Rp900-an juta per koin pada tahun tersebut.