Bagikan:

JAKARTA - Ketua Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) AS, Martin Gruenberg, telah mengeluarkan peringatan serius mengenai potensi risiko yang bisa mengguncang industri perbankan AS.

Gruenberg menyatakan bahwa risiko penurunan dari inflasi dan suku bunga yang tinggi bisa memiliki dampak besar pada profitabilitas dan kualitas kredit di sektor ini.

Kekhawatiran ini muncul setelah kejadian pada Maret 2023, ketika harga Bitcoin melonjak tajam. Lonjakan tersebut terjadi karena ketidakpastian yang melanda Silicon Valley Bank (SVB), menciptakan gelombang kepanikan di pasar keuangan.

Gruenberg memperingatkan bahwa sektor perbankan AS masih belum pulih sepenuhnya dari dampak kekacauan tersebut. Ketika SVB dan Signature Bank mengalami ketidakstabilan, pemegang rekening bergegas menarik dana mereka, meningkatkan risiko pada industri perbankan.

Sementara itu, pasar kripto mendapat manfaat dari situasi tersebut, dengan harga Bitcoin yang terus meningkat. Investor lebih memilih aset berisiko seperti Bitcoin daripada berinvestasi di pasar keuangan yang bergejolak. Hal ini menyebabkan penurunan deposito bank selama lima kuartal berturut-turut, yang berdampak pada profitabilitas bank karena mereka berusaha menarik nasabah yang mencari imbal hasil yang lebih tinggi.

Dengan meningkatnya ketidakpastian di sektor riil komersial, risiko krisis perbankan masih membebani sektor perbankan AS, dan Gruenberg menegaskan bahwa situasinya bisa memburuk jelang kuartal keempat.

Dalam konteks ini, sejumlah analis melihat peluang beli yang menarik untuk Bitcoin pada harga saat ini, menganggap BTC dan aset kripto lain sebagai alternatif yang potensial dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.