Silicon Valley Bank Runtuh, Investor Kripto Salahkan Sistem Keuangan Tradisional
Silicon Valley Bank kolaps. (Foto; Dok. CTV News)

Bagikan:

JAKARTA - Krisis terbaru di industri teknologi tidak hanya terjadi pada perusahaan mata uang kripto, tetapi juga pada Silicon Valley Bank yang tiba-tiba runtuh pada Jumat, 10 Maret. Hal ini memicu kepanikan di seluruh industri teknologi, termasuk para eksekutif dan investor kripto yang telah mengalami pergolakan selama setahun terakhir. Para pendukung kripto menyalahkan sistem keuangan terpusat sebagai penyebab krisis ini. Mereka memperjuangkan sistem keuangan alternatif yang tidak terikat dengan bank-bank besar dan penjaga gerbang lainnya.

Beberapa investor teknologi berpendapat bahwa industri kripto yang penuh dengan aktor jahat dan keruntuhan dalam semalam telah membuat orang panik pada tanda pertama dari masalah. Ini menyebabkan kepanikan pada perusahaan teknologi, termasuk Silicon Valley Bank.

Namun, para pendukung kripto menyalahkan struktur sistem keuangan tradisional karena menabur ketidakstabilan. Beberapa investor ventura menyalahkan kepanikan media sosial yang memicu terjadinya pembobolan bank. Yang lain menyalahkan pemerintah atas kebijakan ekonominya, atau bank itu sendiri karena manajemen yang buruk dan komunikasi yang buruk.

Perdebatan ini terjadi setelah tahun yang penuh gejolak bagi perusahaan teknologi di mana industri kripto mengalami krisis selama berbulan-bulan dan beberapa perusahaan Silicon Valley terbesar melakukan pemutusan hubungan kerja massal.

Silicon Valley Bank mengalami krisis pada Rabu 8 Maret ketika mereka mengumumkan bahwa mereka telah kehilangan hampir 2 miliar dolar AS (Rp30,7 triliun) dan akan menjual aset untuk memenuhi permintaan penarikan dana. Berita ini memicu ketakutan di industri teknologi karena perusahaan-perusahaan rintisan bergegas menarik uang mereka.

Ketika bank runs terjadi, kekhawatiran yang muncul menjadi ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya. Informasi saja, Bank runs terjadi ketika banyak nasabah bank mulai menarik dana mereka secara bersamaan karena adanya kekhawatiran atas keamanan dan stabilitas bank tersebut. Hal ini dapat memicu kebangkrutan bank dan mengakibatkan masalah keuangan yang lebih besar di dalam sistem perbankan. Bank runs sering kali terjadi karena rumor atau ketidakpastian di pasar keuangan.

Pada  Jumat, Federal Deposit Insurance Corp. mengumumkan bahwa mereka telah mengambil alih kendali atas Silicon Valley Bank, menandai kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan 2008. Para deposan yang diasuransikan akan memastikan bahwa mereka akan mendapatkan akses penuh ke dana mereka pada hari Senin, 13 Maret.

Para ahli mengatakan bahwa krisis ini merupakan peringatan bagi perusahaan teknologi dan pemerintah untuk memperbaiki sistem keuangan dan kebijakan ekonomi mereka.

Krisis ini juga menyoroti pentingnya untuk menemukan solusi keuangan alternatif yang dapat memberikan keamanan dan stabilitas pada masa depan. Kesimpulannya, krisis di Silicon Valley Bank menunjukkan pentingnya peran sistem keuangan alternatif dalam memberikan stabilitas pada industri teknologi dan memperbaiki sistem keuangan yang ada.