JAKARTA - Arthur Hayes, salah satu pendiri BitMEX dan mantan CEO, membagikan pandangannya tentang tren kenaikan Bitcoin (BTC) yang telah berlangsung selama lebih dari enam bulan. Meskipun BTC telah menunjukkan kenaikan yang signifikan, pasar belum sepenuhnya merespon pergerakan ini, menurut Hayes.
Dalam pidatonya di Korea Blockchain Week, Hayes menjelaskan bahwa kenaikan BTC dimulai ketika Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) mengambil alih Silicon Valley Bank (SVB) pada 10 Maret. Periode ini juga menyaksikan bank-bank besar lainnya seperti Silvergate Bank dan Signature Bank mengalami kesulitan, memaksa otoritas untuk turun tangan.
Sebagai respons, Federal Reserve meluncurkan Bank Term Funding Program (BTFP) senilai Rp382 triliun untuk menstabilkan sistem perbankan AS. Menurut Hayes, tindakan ini sebenarnya merupakan upaya mencetak lebih banyak uang sebagai solusi terhadap masalah sistem perbankan yang muncul.
BACA JUGA:
Sejak saat itu, harga Bitcoin mengalami kenaikan sekitar 26%, menurut Hayes. Namun, ia percaya bahwa pasar mungkin memerlukan waktu enam hingga 12 bulan lagi untuk merespons sepenuhnya terhadap kenaikan tersebut.
Hayes juga menyoroti pergeseran persepsi global terhadap mata uang fiat dan nilai dolar. Dia menyatakan bahwa kepercayaan pada mata uang fiat semakin menurun, dan pedagang sekarang cenderung mempertimbangkan aset dengan pasokan tetap seperti Bitcoin.
Menariknya, Hayes menyatakan bahwa industri kripto berada dalam posisi yang kuat terlepas dari kebijakan suku bunga yang mungkin diambil oleh Federal Reserve dan bank sentral lainnya.
Menurutnya, Bitcoin siap untuk berkinerja baik baik jika suku bunga dinaikkan atau diturunkan. Dengan demikian, pandangan Hayes mencerminkan keyakinan dalam potensi pertumbuhan dan stabilitas Bitcoin dalam lingkungan ekonomi yang terus berubah.