Bagikan:

JAKARTA - Mantan CEO BitMEX, Arthur Hayes, optimistis bahwa Bitcoin (BTC) bisa mencapai nilai 1 juta dolar AS (sekitar Rp15,9 miliar) di tengah gejolak ekonomi dan politik global. Dalam blognya yang berjudul "The Periphery", ia menjelaskan alasan-alasan yang mendukung pandangannya tersebut.

Menurut Hayes, situasi global saat ini sangat berisiko. Amerika Serikat (AS) terlibat dalam dua konflik di Israel dan Ukraina, yang bisa memicu eskalasi global. Bitcoin, sebagai aset digital yang tidak tergantung pada otoritas pusat, menjadi semacam alarm bagi pasar keuangan tentang dampak ketidakstabilan ini.

Hayes juga mengkritik kebijakan moneter AS yang tidak responsif terhadap inflasi yang meningkat. Bank Sentral AS (Federal Reserve) memilih untuk menahan kenaikan suku bunga, meskipun ada tanda-tanda "bear steepener" yang menunjukkan perlambatan ekonomi.

Hayes menganggap ini sebagai kesempatan bagi bank-bank dan industri militer AS untuk memanfaatkan pasar obligasi AS untuk melindungi diri dari risiko dan membiayai kegiatan mereka.

Hayes menilai bahwa Bitcoin telah menunjukkan kinerja yang baik di tengah situasi ini. Dalam satu minggu, harga Bitcoin naik 15% dalam BTC/USD. Kenaikan ini bersamaan dengan pidato Presiden AS, Joe Biden, tentang konflik di Israel dan Ukraina. Setelah pidato itu, Bitcoin dan emas, yang merupakan aset lindung nilai tradisional, sama-sama menguat.

Hayes yakin bahwa Bitcoin masih memiliki potensi untuk naik lebih tinggi dalam jangka panjang. Ia menargetkan harga 1 juta dolar AS per BTC sebagai tujuan akhirnya. Ia juga melihat beberapa faktor positif lain yang bisa mendukung harga Bitcoin, seperti ETF Bitcoin pada awal tahun 2024 dan Halving Bitcoin pada April 2024.

Sebagai informasi, ETF adalah produk investasi yang memungkinkan investor untuk membeli Bitcoin tanpa harus memiliki aset digital tersebut secara langsung. Permintaan institusional untuk ETF sangat tinggi, terutama dari perusahaan-perusahaan besar seperti BlackRock.

Sedangkan Halving Bitcoin adalah proses pengurangan separuh jumlah Bitcoin baru dalam bentuk reward untuk penambang. Halving bertujuan untuk menjaga kelangkaan Bitcoin dan mencegah inflasi. Halving biasanya berdampak positif pada harga Bitcoin karena mengurangi penawaran sementara permintaan tetap tinggi.