JAKARTA - Faruk Fatih Özer, pendiri bursa kripto asal Turkiye, Thodex yang mendadak kolaps dua tahun lalu, akhirnya dijatuhi hukuman oleh pengadilan. Laporan dari media lokal mengungkapkan bahwa Faruk, bersama saudara perempuannya Serap Özer dan saudara laki-lakinya Güven Özer, dihukum penjara selama 11.196 tahun, 10 bulan, dan 15 hari.
Selain itu, pengadilan juga menjatuhkan denda yudisial sebesar 135 juta lira (sekitar 5 juta dolar AS atau setara Rp76,7 miliar) saat kasus ini ditutup. Thodex merupakan salah satu bursa kripto terbesar di Turki. Didirikan oleh Faruk pada tahun 2017, bursa ini dengan cepat mendapatkan popularitas dan dalam empat tahun telah menarik sekitar 400.000 pengguna.
Kesuksesan cepat Thodex sebagian besar disebabkan oleh kebutuhan mendesak masyarakat Turki akan kripto sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang tinggi dan penurunan tajam nilai lira.
BACA JUGA:
Bursa kripto Thodex tiba-tiba menutup layanannya pada April 2021. Saat itu, lebih dari 2 miliar dolar AS (Rp30,7 triliun) dalam bentuk aset kripto telah disimpan oleh pelanggan di platform tersebut. Faruk melarikan diri dari Turki setelah penutupan bursa dan bersembunyi di Albania hingga akhirnya ditangkap oleh Interpol pada Agustus 2022.
Pada bulan April 2023, dia kembali ke Turki dan dihadapkan pada tujuh dakwaan, termasuk mendirikan organisasi dengan niat jahat dan pencucian uang hasil kejahatan.
Selama tahap awal penyelidikan, 83 orang, termasuk saudara-saudara Faruk dan beberapa eksekutif Thodex, ditahan untuk diinterogasi. Namun, hanya 21 dari mereka yang tersisa pada akhir persidangan, dengan ancaman hukuman hingga 40.564 tahun penjara.
Saat ini, Pengadilan Pidana Berat ke-9 Anatolia, Turkiye, telah mengumumkan putusan akhir. Dalam keputusan ini, 16 dari 21 terdakwa dibebaskan, sedangkan Faruk, saudara-saudaranya, dan empat eksekutif puncak sebelumnya dijatuhi hukuman penjara. Empat di antara mereka dibebaskan karena bukti yang tidak kuat.