Bagikan:

JAKARTA – Faruk Fatih Ozer merupakan pendiri dan CEO exchange kripto di Turki, Thodex. Jaksa menuntut Ozer bersama dua puluh orang lainnya dengan hukuman penjara hingga 40.564 tahun.

Menurut laporan berita lokal Hurriyet, setelah platform perdagangan kripto Thodex tutup, para terdakwa dicurigai mendirikan organisasi kriminal, penipuan, dan pencucian uang hasil dari kegiatan terlarang.

Sebelumnya, pada tahun 2021, Ozer kabur membawa dana milik investor di bursa kripto Thodex. Pria berusia 28 tahun itu menjadi buronan interpol dan polisi Turki.

Pihak berwajib memburu Ozer di berbagai negara, namun gagal menemukannya. Satu-satunya petunjuk hanya sebuah rekaman video mengenai Ozer di bandara Istanbul pada tahun lalu.

Bursa kripto Thodex yang didirikannya merupakan salah satu platform perdagangan kripto populer di Turki. Popularitas Thodex meroket pada masa-masa booming-nya cryptocurrency di dunia.

Para investor yang mendaftar di Thodex bermaksud melindungi tabungan mereka dari ancaman inflasi lira. Saat itu Thodex memiliki 400.000 investor yang terdaftar di platform. Tidak lama kemudian, Thodex tidak bisa diakses oleh para penggunanya.

Media setempat melaporkan bahwa Ozer kabur ke Albania dengan membawa uang investor sebesar 2 miliar dolar AS (setara Rp28,6 triliun). Pada April 2021, ketika berada di sebuah lokasi yang tidak diketahui, Ozer mengeluarkan pernyataan bahwa dia berjanji akan membayar kerugian para penggunanya supaya bisa pulang ke Turki untuk diadili.

CryptoPotato melaporkan surat dakwaan Turki mengutip kerugian 356 juta lira (24 juta dolar AS). Namun, menurut perkiraan dalam laporan Chainalysis yang diterbitkan pada bulan Januari, angka tersebut seharusnya jauh lebih tinggi – 2,6 miliar dolar AS (sekitar Rp37,2 triliun).

“Kami harus mencatat bahwa sekitar 90% dari total nilai yang hilang karena rug pull pada tahun 2021 dapat dikaitkan dengan satu bursa terpusat yang curang, Thodex, yang CEO-nya menghilang segera setelah bursa menghentikan kemampuan pengguna untuk menarik dana,” menurut perusahaan forensik blockchain Chainalysis.

Setelah Thodex ambruk dan Ozer tertangkap, pihak berwajib Turki juga menahan lebih dari 60 orang untuk menginvestigasi penipuan di platform perdagangan kripto lain, Vebitcoin yang tiba-tiba menghentikan operasinya. Selain Thodex dan Vebitcoin, pada bulan Oktober exchange kripto Coinzo juga dilaporkan menghentikan layanannya.