Bagikan:

JAKARTA - Anggota Kongres AS dari Partai Republik asal Nebraska, Don Bacon, menyatakan pada Senin malam 14 Agustus bahwa FBI telah memperingatkan dirinya bahwa emailnya diretas oleh mata-mata China, dengan pesan-pesan pribadi dan kampanye terkompromi.

Bacon diberitahu bahwa Partai Komunis China memiliki akses ke akunnya selama sekitar sebulan hingga 16 Juni, katanya di platform media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Serangan peretasan ini terjadi akibat "kerentanan dalam perangkat lunak Microsoft," katanya, yang merujuk pada kampanye peretasan yang diumumkan oleh Microsoft  bulan lalu. Kampanye tersebut dilaporkan menyebabkan pencurian ratusan ribu email dari pejabat senior AS, termasuk Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dan Duta Besar AS untuk Tiongkok Nicholas Burns.

CNN sebelumnya melaporkan bahwa akun email di Dewan Perwakilan Rakyat AS menjadi target dalam kampanye yang sama.

"Banyak korban lain dalam operasi siber ini," ujar Bacon di X. "Pemerintah Komunis di China bukanlah teman kami dan sangat aktif dalam menjalankan spionase siber."

Kedutaan Besar China di Washington tidak segera merespons pesan yang mencari komentar. FBI dan Microsoft juga tidak segera memberikan tanggapan.

Bacon, yang terpilih menjadi anggota Kongres pada tahun 2016, adalah mantan brigadir jenderal Angkatan Udara dan saat ini menjadi anggota Komite Layanan Bersenjata di Dewan Perwakilan Rakyat, yang membantu menentukan anggaran tahunan dan rencana pengeluaran militer AS.