Bagikan:

JAKARTA - Platform Media Sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, tidak akan lagi mengizinkan pengiklan untuk mempromosikan akun mereka di dalam timeline platform ini untuk menarik pengikut baru. Hal ini dilaporkan oleh pada Selasa, 15 Agustus mengutip sebuah email kepada klien-klien periklanan.

Akun yang dipromosikan, atau iklan "Tujuan Pengikut," menghasilkan lebih dari 100 juta dolar AS (Rp1,5 triliun) pendapatan global setiap tahunnya bagi X, menurut laporan tersebut.

Sementara X juga tidak segera merespons permintaan komentar dari media.

Pengiklan sebagian besar mengandalkan iklan pengikut yang dipromosikan untuk mengembangkan bisnis di platform ini dan menargetkan khalayak tertentu.

CEO Linda Yaccarino, mantan kepala periklanan di NBCUniversal, telah mencoba merebranding citra perusahaan sejak dia memulai sebagai CEO pada tanggal 5 Juni dan mengembalikan pengiklan yang meninggalkan platform ini setelah perubahan yang dilakukan oleh Elon Musk.