Bagikan:

JAKARTA - Meta sepertinya sedang mengerjakan fitur Kecerdasan Buatan (AI) generatif di media sosial Instagram-nya, termasuk menerapkan label pada konten yang dihasilkan oleh Meta AI.

Dilaporkan pertama kali oleh peneliti aplikasi Alessandro Paluzzi di Twitter-nya, menunjukkan Meta mengambil pendekatan berbeda dengan Instagram yang akan berdampak langsung pada pengalaman pengguna.

Salah satunya label yang membantu mereka membedakan antara foto dihasilkan AI dan aslinya. Fitur ini tentu saja akan membantu, baik itu perusahaan maupun pengguna untuk mengekang informasi yang salah.

Dan meredakan kekhawatiran pengguna tentang dampak negatif AI generatif. Meta juga akan meminta konten kreatornya untuk menambahkan penanda dibuat oleh AI pada postingan yang mereka unggah dari alat lain.

Dengan lebih banyak interaksi di Direct Message (DM) Instagram, Meta membawa alat bertenaga AI yang akan meringkas pesan panjang untuk pengguna demi menghemat waktu.

Selain itu, Instagram juga memanfaatkan AI generatif untuk mempermudah pengeditan foto dan mendapatkan gambar yang sempurna pada unggahan Stories.

Pertama adalah AI brush, dengan ini pengguna bisa mengganti bagian gambar, menggunakan AI generatif untuk mengisi kekosongan.

Lainnya dijuluki Restyle, pengguna dapat membuat ulang bagian dari gambar yang diunggah dengan menggunakan perintah teks.

Jadi jika pengguna menginginkan latar belakang yang berbeda, mereka dapat menambahkan deskripsi pengaturan yang disukai dan mengganti elemen tertentu dengan alternatif buatan AI.

Terdapat pula fitur Standouts, menurut Paluzzi fitur tersebut merupakan sebuah cara untuk merayakan orang-orang dan momen yang membantu membentuk pengalaman Instagram pengguna.

Sejauh ini, Meta belum mengungkapkan banyak detail tentang rencana AI generatif untuk konsumen. Namun, CEO Meta Mark Zuckerberg telah memberikan beberapa petunjuk.

“Kami juga membangun sejumlah produk baru sendiri menggunakan Llama yang akan berfungsi di seluruh layanan kami,” ujar Zuckerberg dalam panggilan pendapatan triwulanan minggu lalu.

Llama merupakan model bahasa besar (LLM) generasi berikutnya untuk tujuan komersial dan penelitian, seperti dikutip dari Engadget dam ZDNet, Selasa, 1 Agustus.

“Anda dapat membayangkan banyak cara AI dapat membantu orang terhubung dan mengekspresikan diri mereka dalam aplikasi kami, alat kreatif yang mempermudah dan menyenangkan untuk berbagi konten, agen yang bertindak sebagai asisten, pelatih, atau yang dapat membantu Anda berinteraksi dengan bisnis, konten kreator dan banyak lagi," tutur Zuckerberg.