Bagikan:

JAKARTA - Pada Jumat, 28 Juli Elon Musk mengungkapkan bahwa jumlah pengguna bulanan platform media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mencapai "rekor tertinggi" dengan lebih dari 540 juta pengguna.

Postingan Musk tentang angka pengguna ini muncul saat perusahaan sedang mengalami perubahan organisasi dan berupaya meningkatkan pendapatan iklan yang mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.

Ini juga merupakan salah satu dari serangkaian komentar dari para eksekutif X yang mengklaim pertumbuhan penggunaan yang kuat, setelah Meta Platforms  meluncurkan platform pesaing langsung bernama Threads pada 5 Juli.

Menurut pernyataan sebelum pembelian perusahaan oleh Musk pada Oktober 2022, Twitter memiliki 229 juta pengguna aktif bulanan pada Mei 2022. Pada November, Musk mengumumkan bahwa X memiliki 259,4 juta pengguna aktif harian.

Sejak mengambil alih, Musk dengan cepat melakukan sejumlah perubahan produk dan organisasi. Perusahaan telah meluncurkan fitur tanda centang biru yang diverifikasi sebagai layanan berbayar dan mulai membagikan sebagian dari pendapatan iklan dengan pembuat konten terpilih di platform.

Pada Mei lalu, Musk menunjuk Linda Yaccarino, mantan kepala iklan NBCUniversal, sebagai CEO X, menandakan bahwa penjualan iklan menjadi prioritas meskipun platform tersebut berusaha meningkatkan pendapatan langganan.

Musk juga menyatakan awal bulan ini bahwa arus kas X negatif karena penurunan hampir 50% dalam pendapatan iklan dan beban hutang yang besar, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.