Mengapa Tidak Boleh Cas HP Hingga 100 Persen? Apakah Saran Tersebut Masih Relevan?
Ilustrasi charger ponsel (foto: dok. Unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Tahukah Anda bahwa kesehatan baterai atau battery health pada ponsel atau HP dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya isi ulang ponsel atau cas ponsel hingga 100 persen. Lalu, mengapa tidak boleh cas hp hingga 100 persen?

Battery health (BH) secara umum adalah kemampuan baterai dalam menyimpan energi yang pada ponsel diukur dengan presentase. BH akan semakin turun seiring dengan pemakaian ponsel. Namun, penurunan tersebut bisa diperlambat asal cara pengisian daya dilakukan dengan tepat.

Mengapa Tidak Boleh Cas HP Hingga 100 Persen

Banyak orang memang menganjurkan untuk tidak mengisi daya baterai HP hingga 100 persen. Saran tersebut didasarkan pada teknologi baterai dan berkaitan dengan tegangan arus listrik. Namun apakah saran tersebut masih relevan?

Baterai HP memakan bahan lithium-ion, sehingga pengisian baterai dengan daya rendah akan membuat baterai lebih awet. Sebaliknya, tegangan listrik yang melewati baterai secara terus menerus memicu kerusakan pada baterai. Atas dasar alasan inilah mengapa cas HP tidak dianjurkan sampai 100 persen, namun hanya di angka 80 persen saja.

Isi ulang daya ponsel tidak sampai 100 persen disebut dengan nama isi daya model parisal. Isi daya tersebut disarankan untuk memperpanjang usia baterai. Sebagian orang menerapkan metode tersebut saat mereka tidak bepergian.

Akan tetapi, saran tersebut ternyata mulai tidak relevan mengingat teknologi semakin canggih. Apalagi dengan kehadiran teknologi fast charging. Teknologi tersebut secara sederhana melakukan pengisian dengan tegangan tinggi saat baterai berada di angka 50 persen dan tidak lebih dari 80 persen.

Artinya, teknologi fast charging akan membutuhkan tegangan tinggi untuk mengisi baterai secara cepat, lalu proses tersebut akan mulai melambat setelah baterai lewat dari 80%. Dengan sistem tersebut, efek negatif yang ditimbulkan dari tegangan tinggi saat cas smartphone bisa diminimalisir seperti over heat pada ponsel dan baterai lebih awet.

Selain itu, ponsel pintar yang kini makin canggih juga menggunakan teknologi yang berfungsi sebagai pemantau tegangan dan arus saat proses isi ulang daya. Algoritma akan membaca suhu, yang kemudian akan berpengaruh pada sistem fast charging.  

Namun harus diperhatikan bahwa dalam sistem fast charging, pengguna ponsel juga harus memperhatikan charger. Jika charger yang dipakai tidak tepat, imitasi, atau tidak sesuai standar maka proses pengisian ulang daya akan merusak baterai bahkan ponsel itu sendiri.

 Itulah informasi terkait mengapa tidak boleh cas HP hingga 100 persen. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.