Bagikan:

JAKARTA - Mastodon yang diklaim layak sebagai media sosial alternatif pengganti Twitter, ternyata dipenuhi dengan Materi Pelecehan Seksual Anak (CSAM).

Sebuah studi baru yang dilakukan Observatorium Internet Universitas Stanford, menemukan konten sebanyak 112 CSAM telah diunggah di 325.000 postingan dalam platform, hanya dalam dua hari.

Beberapa yang lainnya muncul setelah lima menit pencarian. Para peneliti mengatakan, konten tersebut sangat mudah diakses dan dapat dicari di situs terdesentralisasi itu.

Berbekal API Google SafeSearch, para peneliti dapat mengidentifikasi gambar eksplisit yang dibantu dengan PhotoDNA, sebuah alat untuk membantu menemukan CSAM yang ditandai.

Selama penelitian tersebut, mereka menemukan 554 konten yang cocok dengan tagar atau kata kunci di mana sering digunakan oleh pelaku pelecehan seksual anak secara online. Diklaim, mereka juga membentuk suatu kelompok untuk mengunggah konten semacam itu.

"Kami mendapat lebih banyak PhotoDNA dalam periode dua hari daripada yang mungkin kami miliki sepanjang sejarah organisasi kami dalam melakukan analisis media sosial apa pun, dan itu bahkan tidak mendekati," ujar salah satu peneliti laporan tersebut, David Thiel kepada The Washington Post, dikutip dari The Verge, Selasa, 25 Juli.

“Banyak dari itu hanya akibat dari kurangnya alat yang digunakan platform media sosial terpusat untuk mengatasi masalah keselamatan anak,” imbuhnya.

Semuanya, diidentifikasi sebagai konten eksplisit dalam kepercayaan tertinggi oleh Google SafeSearch. Terdapat pula, 713 penggunaan dari 20 tagar terkait CSAM teratas di Fediverse pada postingan yang berisi media.

Mereka juga menemukan sebanyak 1.217 unggahan teks saja yang menunjuk ke perdagangan CSAM di luar situs atau perawatan anak di bawah umur.

Studi mencatat, postingan terbuka CSAM sangat lazim. Melansir Gizmodo, Fediverse merupakan konstelasi longgar platform yang menghindari kepemilikan dan tata kelola terpusat untuk model interaktif yang memprioritaskan otonomi dan privasi pengguna.

Fediverse berjalan pada serangkaian protokol web sumber terbuka dan gratis, dengan siapa saja bisa mengatur dan menghosting komunitas sosial melalui server mereka sendiri, atau instance.

Thiel menyatakan, platform Fediverse sangat rentan terhadap masalah ini,"Platform pusat memiliki otoritas tertinggi untuk konten dan memiliki kemampuan untuk menghentikannya sebanyak mungkin, tetapi di Fediverse Anda hanya memotong server dengan aktor jahat dan melanjutkan, yang berarti konten masih didistribusikan dan masih merugikan korban," jelasnya.

Platform terdesentralisasi seperti Mastodon memang semakin populer, begitu pula kekhawatiran tentang keamanan. Karenanya, para peneliti menyarankan agar jaringan seperti Mastodon menggunakan alat yang lebih kuat untuk moderator, lebih baik juga jika terintegrasi dengan PhotoDNA dan pelaporan CyberTipline.