Bagikan:

JAKARTA - Aplikasi pencatat Evernote baru saja melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada sebagian besar karyawannya yang berbasis di Chili dan Amerika Serikat (AS).

Diakuisisi oleh perusahaan Italia, Bending Spoons pada November 2022, sekarang sebagian besar operasi Evernote dibawa ke Eropa.

"Kami mengambil langkah ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memaksimalkan merek perusahaan Bending Spoons, yang sangat kuat di Eropa," ungkap CEO Evernote, Francesco Patarnello dalam pengumumannya, dikutip Senin, 10 Juli.

"Sayangnya, transisi ini mengharuskan sebagian besar karyawan kami yang berbasis di Chili dan AS diberhentikan, dan pada tanggal 5 Juli, komunikasi pemutusan hubungan kerja dilakukan," tambahnya.

Evernote telah lama menjadi aplikasi pencatat yang dibutuhkan bagi banyak orang dan terkenal karena hadir di setiap ponsel cerdas baru Samsung, dengan produk perusahaan masih tersedia di seluruh dunia.

Patarnello melanjutkan, karyawan yang terdampak PHK akan diberi pesangon berupa paket pemisahan yang substansial.

Paket ini mencakup gaji 16 minggu, perlindungan asuransi kesehatan hingga satu tahun, dan bonus kinerja, yang dibayarkan secara prorata seolah-olah target kinerja akhir tahun telah tercapai.

"Kami juga menawarkan dukungan tambahan kepada mereka yang membutuhkan, seperti individu yang terkena dampak yang memiliki visa," ujar Patarnello.

Menurut TechCrunch, perusahaan sebelumnya memberhentikan 129 pekerja pada Februari lalu, yang diklaim pada saat itu Evernote sedang tidak menguntungkan dalam jangka panjang.

Ke depannya, dikatakan Patarnello, karyawan yang dibawa ke Eropa akan terus menjalankan pekerjaannya di Evernote.

"Tim ini akan berada dalam posisi yang ideal untuk memanfaatkan keahlian dan kekuatan yang luas dari lebih dari 400 tenaga kerja di Bending Spoons, banyak di antaranya telah bekerja penuh waktu di Evernote sejak akuisisi," tutur Patarnello.