JAKARTA - Induk TikTok, ByteDance secara mengejutkan telah memberhentikan ratusan karyawannya atau PHK di berbagai departemen pada akhir 2022.
Menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut, PHK itu, memengaruhi karyawan di Douyin yakni TikTok versi China yang memiliki 600 juta pengguna aktif harian, bisnis gim serta real estatnya.
PHK juga dilaporkan mewakili sebagian kecil dari tenaga kerja ByteDance, dan sumber itu juga menyebutkan, ini merupakan langkah ByteDance dalam upaya untuk merampingkan operasinya.
SCMP menyatakan yang dikutip Rabu, 4 Januari, alat kolaborasi perusahaan ByteDance Feishu, juga dikenal sebagai Lark, termasuk di antara departemen yang paling terpukul, memengaruhi sekitar 10 persen karyawan.
BACA JUGA:
ByteDance merupakan perusahaan media sosial maupun teknologi yang masuk menjadi salah satu yang melakukan PHK di 2022.
Sebelumnya, Twitter juga mengambil langkah serupa demi meningkatkan laba perusahaan untuk melunasi utangnya, yang mengorbankan 3.700 pekerja alias setengah pekerjanya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Begitu juga dengan Meta, yang memangkas 11 ribu karyawannya di tengah pasar iklan yang melemah.
Terakhir, Amazon yang secara mengejutkan juga merumahkan 10 ribu karyawannya di organisasi perangkat Amazon, termasuk voice assistant Alexa, divisi ritel, dan sumber daya manusia.